Rembang – Kegiatan tahtimul Qur’an di Kabupaten Rembang kini tidak lagi terpusat di pendopo Museum Kartini Rembang, tetapi diubah konsepnya keliling bergantian, dari satu kecamatan ke kecamatan lain. Tahtimul Qur’an merupakan ajang yang diadakan oleh organisasi qori’ – qori’ah dan hafidz – hafidzah di Kabupaten Rembang.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengatakan perubahan tersebut setelah diadakan evaluasi. Dengan terpusat di kecamatan, menurutnya akan lebih baik, dibandingkan terus menerus berada di Kota Rembang. Pada periode pertama berlangsung di Kecamatan Sulang dan kali ini giliran Kecamatan Kaliori.
Hafidz ingin ajaran Alqur’an lebih syiar sampai pelosok pedesaan. Jika hal ini diorganisir oleh kabupaten, harapannya akan semakin memberikan manfaat.
“Kegiatan sebelumnya maslahah dan manfaatnya kurang, jadi mulai tahun ini kita adakan di kecamatan – kecamatan. Kemarin di Kecamatan Sulang dan sekarang di Kecamatan Kaliori. Dari Pemkab ingin Alquran syiar di mana – mana, bisa berkumandang. Di tingkat desa dan kecamatan kan sudah ada, tapi kalau diorganisir kabupaten, akan lebih baik, “ terangnya.
Abdul Hafidz menimpali bisa saja tahtimul Qur’an diadakan setahun 2 kali, supaya semangatnya benar – benar terasa. Ia mengisahkan riwayat Nabi Muhammad SAW pernah ditanya para sahabat, apakah Allah SWT punya keluarga. Nabi kemudian menjawab punya, yakni orang – orang yang sering membaca kitab suci Alqur’an.
“Kami siap memfasilitasi, karena Alqur’an menjadi pegangan umat Islam. Kalau mengacu riwayat tersebut, yang membaca Alqur’an menjadi keluarga. Artinya ya istimewa, “ imbuh Bupati.
Tahtimul Qur’an awal pekan ini berlangsung di Masjid At Taqwa Desa Babadan Kecamatan Kaliori. Jumlah peserta mencapai 100 lebih, kebetulan didominasi dari wilayah Rembang bagian barat. Peserta dibagi dalam 8 kategori. (Musyafa Musa).