

Kragan – Sopir truk tronton yang terlibat kecelakaan maut di pinggir jalur Pantura Desa Pandangan Kulon, Kecamatan Kragan, berpotensi menjadi tersangka.
Petugas Satuan Lalu Lintas di Pos Lasem, Aiptu Heri Yulianto mengatakan sopir truk tronton, Djoni Derosal (63 tahun), warga Desa Ngaglik Lama, Bendungan, Kota Semarang kondisinya juga menderita luka – luka, setelah menabrak ibu dan anak, serta bangunan warung.
Djoni sempat menjalani perawatan di Puskesmas Kragan II. Ia kemudian diperbolehkan pulang. Untuk sementara yang bersangkutan menjalani perawatan di rumah. Jika nantinya sudah membaik, keluarga berjanji akan mengantarkan Djoni kepada penyidik kecelakaan. Menurutnya, sopir tersebut berpotensi menjadi tersangka, karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan.
Saat ini penyidik baru fokus memeriksa sejumlah saksi. Setelah selesai, baru mengadakan gelar perkara. Yang pasti, Djoni akan diproses secara hukum.
“Keluarga sopir sudah bilang akan menyerahkan Djoni, jika kondisinya membaik. Ini kami fokus memeriksa saksi pemilik warung dan yang nolong korban. Kalau yang tahu kejadiannya langsung, nggak ada. Tahu – tahu terdengar suara benturan keras, kemudian melihat posisi anak tergeletak di dekat ban belakang, ibunya di ban depan, “ ujarnya.
Aiptu Heri Yulianto menambahkan bangkai truk tronton sudah dievakuasi dari lokasi kejadian, Minggu siang. Sebelumnya, polisi sempat melakukan negosiasi, karena pemilik warung belum membolehkan penarikan truk. Namun setelah polisi memberikan pengarahan, pemilik warung mempersilahkan truk diderek.
“Ya namanya warga biasa to mempertanyakan pertanggungjawabannya seperti apa, soalnya warung rusak berat. Kita jelaskan, polisi siap bantu mediasi. Truk akhirnya bisa diderek, jam 11.00 siang. Jam dua Minggu siang, truk baru masuk Pos Lalu Lintas Lasem, “ imbuh Heri.
Sebagaimana kami beritakan, truk tronton menyeruduk warung di pinggir jalur Pantura Dusun Pohlumbung Desa Pandangan Kulon Kecamatan Kragan, Sabtu pagi (15/09). Di depan warung ada Siti Nur Achmida (39 tahun) dan puteranya, Ibnu Ijlal Nabiha Ulya (03 tahun) duduk – duduk. Ijlal meninggal dunia di TKP, sedangkan sang ibu menyusul menghembuskan nafas terakhir, saat dirujuk di rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang. (Musyafa Musa).