

Rembang – Lowongan dokter spesialis yang dibuka Pemerintah Kabupaten Rembang dalam seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) tahun ini, dikhawatirkan sepi peminat.
Menanggapi masalah tersebut, Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengungkapkan pihaknya akan menunggu saat proses seleksi berlangsung. Dari awal Pemkab sudah menghitung kebutuhan pegawai, termasuk tenaga dokter spesialis yang akan ditempatkan di rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang.
“Kita usulkan berdasarkan PNS pensiun selama 5 tahun terakhir, kemudian mendata dari kebutuhan di dinas tekhnis. Jumlahnya diusulkan 365 formasi, tapi yang disetujui 296. Soal diletakkan di mana itu nanti, kami akan berhitung, “ tuturnya.
Sementara itu Kepala Seksi Pengembangan RS dr. R. Soetrasno Rembang, Nurdin Fahrudi membenarkan jika berkaca pada penerimaan CPNS sebelumnya, lowongan dokter spesialis memang sangat sedikit peminatnya. Bahkan beberapa formasi sering tidak ada pendaftarnya sama sekali.
Hal itu karena kebanyakan dokter spesialis enggan menjadi pegawai negeri. Solusi yang ditempuh manajemen rumah sakit, dengan melakukan pendekatan kepada dekan Fakultas Kedokteran sejumlah kampus perguruan tinggi negeri. Bagi calon dokter spesialis yang belum punya tempat kerja, kemungkinan bisa diarahkan ke Rembang. Biasanya calon dokter spesialis akan patuh, jika mereka diperintah oleh dekan kampus.
“Ada Undip, UGM, sama UNS. Kami dekati bapak – bapak dekannya, kalau ada calon dokter spesialis yang belum ada tempat kerja, bisa diarahkan ke Rembang. Salah satunya dokter spesialis ortopedhi yang di rumah sakit sini sekarang, itu termasuk hasil gerilya ke kampus. Pendekatan untuk mendapatkan dokter spesialis memang tergolong unik, “ bebernya.
Sebelumnya, lowongan dokter spesialis di Kabupaten Rembang dalam seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) sebanyak 20 orang. Meliputi dokter spesialis gigi 7 orang, dokter spesialis anak 1, dokter spesialis anastesi 1, dokter spesialis bedah 3, dokter spesialis bedah tulang 1, dokter spesialis jantung 2, dokter spesialis mata 1, dokter spesialis patologi klinik 1, dokter spesialis rehabilitasi medik 2, dan dokter spesialis THT 1. (Musyafa Musa).