Rembang – Potensi tambang di Kabupaten Rembang masih sangat memungkinkan digarap, untuk menunjang sektor industri.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengatakan potensi batu andesit dan batu kalsit di wilayahnya sungguh luar biasa. Ia memperinci luas area lahan batu kalsit mencapai 2 ribu hektar. Apabila ditambang dengan kedalaman 100 Meter, maka diprediksi sampai 50 tahun kedepan, belum akan habis.
Potensi semacam itu, menurutnya bisa dioptimalkan, untuk percepatan menurunkan angka kemiskinan.
“Kalau ditotal potensi kalsit mencapai 5 juta ton kubik. Nah, kalau baru pabrik semen 1 saja, belum akan terasa. Makanya kami terus mengundang investasi ke Rembang. Biar kemiskinan yang mencapai 19 % lebih, dapat lekas diturunkan, “ kata Hafidz.
Abdul Hafidz menambahkan strategi Pemkab Rembang, ternyata juga selaras dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pemprov menjadikan wilayah Kabupaten Rembang sebagai kawasan industri terpadu. Mengenai infrastruktur dan tenaga kerja, bagi Hafidz sudah memadai. Kendala yang muncul, masih pada masalah air baku.
“Sesuai rencana tata ruang wilayah (RTRW) provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Rembang ini sebagai kawasan industri terpadu. Semoga Badan Pengelola Kawasan dari Pemprov ini bisa sharing dengan Pemkab Rembang, biar clear, “ imbuh Bupati.
Sementara itu, anggota Komisi B Bidang Ekonomi DPRD Rembang, Yudhianto mengingatkan masalah reklamasi pasca tambang yang sering dilanggar oleh pelaku usaha tambang.
Menurutnya, boleh – boleh saja pemerintah mengeksplorasi semaksimal mungkin potensi tambang. Namun dampak lingkungan juga harus diperhatikan, agar tidak merugikan masyarakat sekitar. (MJ – 81).