

Lasem – Pantai Binangun Indah di Desa Binangun, Kecamatan Lasem menjadi salah satu tempat favorit masyarakat, untuk ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa.
Mulai pukul 16.30 WIB, pengunjung yang umumnya kawula muda tampak berdatangan. Ada yang sekedar duduk – duduk, asyik berfoto selfie, hingga bersantai di atas gasebo. Di pinggir pantai Binangun, kebetulan tersedia 2 buah gasebo.
Nurhidayatun Najah, seorang pengunjung dari Desa Bonang, Lasem mengaku senang nongkrong di lokasi tersebut, sambil menantikan waktu berbuka puasa, karena tempatnya menarik. Ia menganggap sunset atau momen matahari tenggelam, paling ditunggu – tunggu. Keindahan sunset dipadukan dengan hamparan laut lepas dan perahu berjajar, baginya sangat memanjakan mata.
“Mungkin pas dengan namanya Binangun Indah, jadi indah bener di sini. Kebetulan saya baru pulang kuliah dari Kudus. Daripada bengong di rumah, akhirnya menikmati waktu di Binangun Indah. Usul saya, kawasan ini tinggal dipercantik saja. Lingkungannya lebih ditata, “ ujar Najah.
Hal senada diungkapkan Fandi Ahmad, pengunjung lainnya. Pria warga Desa Selopuro, Kecamatan Lasem ini membenarkan sensasi sunset di Binangun Indah, selalu membuatnya kangen, bahkan Baper (bawa perasaan).
Apalagi di dekat Binangun Indah juga ada destinasi wisata Watu Layar, sehingga bisa saling melengkapi. Baginya, ngabuburit belum datang ke Binangun Indah, terasa masih kurang.
“Yang saya tahu kalau pagi sepi, ramainya ya kayak gini tiap sore. 10 menit sebelum buka, baru pulang. Tapi sebagian juga ada yang berbuka di sini. Kalau bisa kulinernya dibanyakin, biar pilihan pengunjung beragam, “ ungkapnya.
Fandi mengakui 1 jam berada di pinggir Pantai Binangun Indah, tidak terasa, sehingga ingin balik lagi pada hari berikutnya.
Ditanya usulan apa untuk menambah fasilitas di Pantai Binangun Indah, Fandi menyarankan pemerintah membuat jembatan menjorok ke pantai, berbentuk kotak atau hati, sehingga kian menambah daya tarik. (MJ – 81).