Bergerak Tanpa Dibayar, Gaungkan Kunjungan Museum!! Syahrul Isma Waluyo Terpilih Jadi Pemuda Pelopor
Syahrul Isma Waluyo bersama para pelajar yang berkunjung ke Museum Kartini Rembang.
Syahrul Isma Waluyo bersama para pelajar yang berkunjung ke Museum Kartini Rembang.

Rembang – Tingkat kunjungan museum di Kabupaten Rembang tergolong masih rendah.

Fenomena itu yang mendorong Syahrul Isma Waluyo, seorang pemuda warga Desa Gedangan Rembang, membentuk komunitas bernama “Konco Museum Rembang”.

Syahrul mengungkapkan sejak terpilih menjadi Duta Museum tahun 2019 lalu, dirinya tergerak untuk semakin menghidupkan wisata literasi melalui museum.

Ia bersama rekan-rekannya ingin mengurangi anggapan masyarakat bahwa museum terkesan kuno dan horor, di tengah dominasi hiburan modern.

“Ada keresahan dalam batin saya. Trenyuh ketika mengetahui museum yang berisi banyak peninggalan, perjalanan panjang perjuangan, serta nilai-nilai luhur. Namun kenyataannya banyak masyarakat yang kurang peduli dan enggan berkunjung ke museum. Dari sinilah saya membentuk Konco Museum Rembang pada tahun 2019, beranggotakan temen-temen duta museum. Waktu itu saya masih duduk di bangku SMK mas,” ungkapnya, Senin (21 April 2025).

Syahrul menambahkan Konco Museum Rembang fokus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa Museum layak dikunjungi.

“Awalnya kami hanya berfokus pada Museum Kartini, namun kita juga lakukan ke museum lain, seperti Museum Prau Kuno, Museum Plawangan, Museum Islam Nusantara dan Museum Heritage,” beber Syahrul.

Termasuk ketika pandemi Covid-19, dikala ada larangan kunjungan ke museum, pihaknya bekerja sama dengan dinas terkait mengadakan kegiatan museum keliling desa dan museum go to school.

Sepak terjang mereka tanpa bayaran, karena Konco Museum Rembang bergerak dari ketulusan hati.

“Semua demi niat kami agar museum kedepan tetap mendapatkan tempat di hati masyarakat, jangan sampai terlupakan,” tandasnya.

Saat peringatan Hari Kartini 2025 di Pendopo Museum Kartini Rembang, Syahrul merasa sangat senang, karena bisa bertemu dengan canggahnya RA. Kartini, sekaligus bertukar pengalaman mengenai inovasi museum.

“Museum Kartini kebetulan membuat film animasi, untuk meningkatkan kunjungan anak-anak. Hasil kolaborasi dengan animator Unnes Semarang dan Konco Museum Rembang,” kata Syahrul.

Berkat semangat dan keuletan Syahrul Isma Waluyo mempromosikan museum, pemuda berusia 23 tahun ini terpilih menjadi Pemuda Pelopor Kabupaten Rembang tahun 2025 dalam bidang pengembangan sumber daya alam, pariwisata dan lingkungan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan