

Rembang – Aksi pencurian kabel tembaga di tiang listrik PLN terjadi di pinggir jalan Kartini, sebelah timur Markas Kodim Rembang.
Peristiwa itu terekam kamera pengintai CCTV dari Tugu Adipura depan DPRD, terjadi pada Rabu (05 Maret 2025) sekira pukul 04.30 Wib.
Tampak ada sebuah mobil berwarna putih datang dari arah timur ke barat, kemudian berjalan mundur mendekati sasaran. Mobil berhenti cukup lama di dekat tiang listrik. Muncul dugaan mobil komplotan pelaku. Setelah beraksi, mobil langsung bergerak melintas di jalur Pantura lagi.
Di lokasi kejadian, terlihat bekas potongan kabel. Akibat peristiwa tersebut, aliran listrik ke Markas Kodim Rembang dan sekitarnya sempat padam.
Setelah menerima informasi, petugas PLN mendatangi TKP, untuk melakukan perbaikan.
Kepala Staf Kodim (Kasdim) Rembang, Mayor Inf. Didik Jati Susanto menyatakan listrik yang sempat padam, baru menyala sekira pukul 09.30 Wib.
“Sudah menyala bang,” terangnya saat dikonfirmasi.
Mayor Didik berharap pelaku pencuri kabel bisa tertangkap, sehingga kasus serupa tidak terjadi di tempat lain.
“Semoga pencurinya cepat ketangkap,” imbuh Mayor Didik.
Kapolsek Rembang Kota, AKP Al Sutikna menyatakan pihaknya sudah mengecek lokasi kejadian.
“Waktu itu ada laporan dari anggota Kodim yang kebetulan piket. Kita juga sudah sarankan sama pegawai PLN untuk menyampaikan laporan,” terangnya.
Namun sampai Kamis siang (06 Maret 2025), PLN belum menyampaikan laporan resmi, sehingga pihaknya belum bisa mengetahui barang apa yang hilang dan besaran kerugian.
“Kalau di TKP ya memang ada bekas kabel dipotong. Tapi untuk data rincinya, yang tahu PLN. Kami masih menunggu laporan. Kabar yang kami peroleh PLN Rembang masih koordinasi dengan PLN satuan atas, karena kejadian pencurian kabel tidak hanya di Rembang saja, tapi juga di daerah lain,” imbuh Kapolsek.
Sementara itu, seorang teknisi listrik, Juwanto menduga pelaku adalah orang yang sudah memahami seluk beluk jaringan listrik.
“Sehingga bisa tahu, titik-titik mana yang ada arus listriknya, sama yang tidak (fungsi ground),” ungkapnya.
Ia menimpali pelaku biasanya mengincar kabel tembaga, karena harganya mahal dan cepat laku di pasaran.
Sampai Rabu malam (05/03), belum ada penjelasan resmi dari PLN setempat. (Musyafa Musa).