Makan Durian Sepuasnya Diserbu, Titik Soeharto Sumbangkan Lagu (Rembang Agro Expo 2025)
Kelompencapir di Pendopo Museum Kartini Rembang. (Foto atas) Makan durian sepuasnya dengan membayar Rp 100 Ribu diserbu masyarakat, Minggu (23/02).
Kelompencapir di Pendopo Museum Kartini Rembang. (Foto atas) Makan durian sepuasnya dengan membayar Rp 100 Ribu diserbu masyarakat, Minggu (23/02).

Rembang – Makan durian sepuasnya hanya dengan membayar Rp 100 Ribu, langsung diserbu masyarakat, saat kegiatan Rembang Agro Expo di kompleks Museum Kartini, Minggu siang (23 Februari 2025).

Sekira setengah jam saja, durian berjumlah 600 an sudah habis. Suryono, selaku panitia kegiatan mengatakan pihaknya sudah mengumumkan bahwa makan durian sepuasnya dibuka mulai pukul setengah dua siang.

“Di brosur maupun pengumuman sudah kami informasikan, kegiatan ini mulai pukul setengah dua siang. Makannya dilokasi, nggak boleh dibawa pulang,” ungkapnya.

Namun baru jam dua siang, durian sudah habis. Ia memohon maaf bagi pembeli tiket yang belum datang, jika ternyata tidak kebagian durian.

“Begitu dibuka, langsung masuk semua, sampai nggak terkontrol. Kami mohon maaf kalau belum kebagian atau belum puas, karena pembeli tiket dari 116 lembar, ada yang belum datang sampai jam dua siang,” kata Suryono.

Selain makan durian sepuasnya, Rembang Agro Expo juga diadakan lomba durian, Minggu pagi.

Fajar Riza Dwi Sasongko, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dan Holtikultura Dintanpan Kabupaten Rembang menyatakan 18 peserta lomba durian sangat antusias mengikuti ajang tersebut.

“Sebenarnya banyak petani yang ingin ikut lomba, tapi kita batasi 1 desa mengirimkan dua durian lokal. Total 18 desa ikut,” terangnya.

Ia memastikan Pemkab Rembang akan terus mengembangkan varietas durian lokal maupun durian unggulan, supaya mampu meningkatkan ekonomi para petani.

“Kita sudah kembangkan ke desa-desa potensi. Harapan kami durian lokal dengan ciri khas ukuran buah nggak begitu besar, tapi rasanya pulen, manis campur pahit,” imbuh Fajar.

Dalam kegiatan ini, Ketua Komisi IV DPR RI, Titik Soeharto hadir di Museum Kartini menjadi narasumber, bersama Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ dan Kepala Dinas Pertanian Dan Perkebunan Jawa Tengah, Supriyanto dalam sarasehan bertajuk Kelompencapir Petani Tangguh Menuju Indonesia Maju, yang disiarkan live TVRI dan RRI.

Kelompencapir dengan kepanjangan kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa, merupakan program unggulan sejak masa Orde Baru dulu, karena rutin disiarkan TVRI.

Titik mengajak masyarakat untuk terus mengawal program pemerintah, seperti penambahan pupuk subsidi dan pembelian harga gabah petani Rp 6.500 per kilo gram.

“Dengan harga segitu, kelihatannya mereka sudah cukup happy ya. Waktu awal-awalnya tidak mampu terserap dengan harga Rp 6.500, kemudian Bulog diperintahkan menyerap dengan harga Rp 6.500 apapun kondisinya,” ujar Titik.

Wabup Titip Aspirasi

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Dan Perkebunan Jawa Tengah, Supriyanto menyampaikan harga gabah di pasaran sudah mencapai Rp 6.800 per Kg.

Dengan kondisi tersebut, kemungkinan besar Bulog tidak mampu memenuhi target serapan gabah.

“Dari sisi petani bagus,” ujar Supriyanto.

Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ menitipkan aspirasi masyarakat petani, berupa pembangunan embung, sumur bor, bantuan irigasi, pengering padi dan oven tembakau.

“Banyak potensi bu, jadi mohon bisa dibantu. Insyaallah kawan-kawan petani ini sangat bagus dalam mengaplikasikan bantuan pemerintah,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Titik Suharto menyumbangkan sejumlah lagu, seperti “Angel” dan “Mendung Tanpo Udan”, saat sesi jeda untuk menyemarakkan suasana. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan