

Rembang – Bencana abrasi cukup parah di sejumlah titik pesisir pantai utara Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Dampaknya, semakin menggerus area daratan. Lebih-lebih pada musim ombak besar saat ini, kondisi abrasi kian mengkhawatirkan.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Sri Jarwati menjelaskan penanganan abrasi akan dimulai pertengahan tahun 2025 ini.
Ia menyebut ada 4 titik yang menjadi prioritas, yakni Pantai Caruban Lasem, Desa Blimbing Kecamatan Sluke, Kelurahan Tanjungsari – Pacar Kecamatan Rembang dan Desa Pandangan Kulon Kecamatan Kragan.
“Ini langsung dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Untuk Pantai Caruban, kondisi terparah yang diusulkan panjangnya 270 Meter, berupa pemecah gelombang. Kemudian Blimbing Sluke usulannya 250 Meter, berupa tumpukan batu. Yang Tanjungsari-Pacar panjang 320 Meter, batu juga,” beber Sri Jarwati.
Sri Jarwati menambahkan khusus Desa Pandangan Kulon Kecamatan Kragan, bentuk penanganannya masih belum ditentukan, karena saat disurvei bersamaan dengan kondisi cuaca buruk.
“Waktu itu cuaca sedang tidak bersahabat dan tim akan meninjau ulang,” terangnya.
Dengan penanganan tersebut, ia berharap nantinya bisa mengurangi keresahan masyarakat di sekitar lokasi bencana abrasi.
“Tujuannya memang untuk melindungi kerusakan pantai dan permukiman warga,” pungkasnya. (Musyafa Musa).