

Gunem – Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Wijaya Kusuma Gunem Lembaga Keuangan Desa (LKD) mencatatkan kinerja impresif. Dalam tiga tahun terakhir, perkembangan keuangan mencapai Rp 1 miliar per tahun.
Bahkan, BUMDesma ini menjadi satu-satunya di Kabupaten Rembang yang mendapatkan tambahan fiskal desa.
Direktur Utama BUMDesma Wijaya Kusuma, Fuad Edi Santoso, membeberkan data itu dalam Musyawarah Antar Desa (MAD) Pertanggungjawaban Tahun 2024 di aula Kantor Kecamatan Gunem, Rabu (15/1).
“Perkembangan BUMDesma mencapai Rp 1 miliar per tahun selama tiga tahun terakhir. Ini hasil kerja keras tim dan dukungan penuh dari para pemangku kebijakan,” kata Fuad.
Fuad membeberkan BUMDesma Wijaya Kusuma adalah transformasi dari eks PNPM Mandiri yang sempat stagnan sejak 2015 hingga 2022. Perombakan besar-besaran dilakukan pada struktur organisasi sesuai amanat PP 11 Tahun 2021. Hasilnya, nilai aset BUMDesma melonjak signifikan.
BUMDesma Wijaya Kusuma juga menjadi satu-satunya yang mendapatkan tambahan fiskal desa hingga Rp 50 juta di dua desa.
“Kepercayaan ini adalah hasil dari tata kelola yang transparan dan inovasi yang terus kami lakukan,” tambahnya.
Menurutnya, BUMDesma Wijaya Kusuma memiliki tiga unit usaha utama, meliputi :
- Dana Bergulir Masyarakat (DBM), sistem pinjaman kelompok tanpa agunan.
- Jasa Pengadaan Barang (JPB), menyediakan ATK dan barang rumah tangga untuk desa-desa di Kecamatan Gunem.
- Personal Loan, pinjaman perseorangan bekerja sama dengan KUD Margo Santoso Gunem.
Tidak Mematok Bunga
Yang menarik, sistem pinjaman di BUMDesma ini tidak mematok bunga. Justru, masyarakat mendapatkan kebebasan menentukan sendiri kontribusinya.
“Metode ini inovatif dan justru mendapatkan simpati masyarakat. Banyak yang memberi lebih dari target, terutama saat ada kebutuhan mendesak seperti biaya sekolah atau acara keluarga,” jelas Fuad.
Camat Gunem, Kastari, mengapresiasi pengelolaan BUMDesma Wijaya Kusuma yang dinilai transparan dan inovatif.
“BUMDesma ini berbeda dengan yang lain. Laporannya terbuka, programnya bervariasi, dan kerja samanya luas. Semoga terus memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Dan Penataan Desa Dinpermades Kabupaten Rembang, Bambang Priyantoro, menegaskan pentingnya tata kelola yang baik dan semangat inovasi.
“Praktik baik ini harus jadi inspirasi bagi BUMDesma lain. Kita dorong agar model di Kecamatan Gunem ini menjadi virus positif yang menyebar ke seluruh Kabupaten Rembang,” pungkas Bambang. (Musyafa Musa).