Pamotan – Seekor sapi jatuh terkapar di Pasar Hewan Pamotan Kecamatan Pamotan, hari Selasa (07 Januari 2025).
Peristiwa itu cukup mengejutkan, karena kebetulan tim dari Pemkab Rembang sedang menggelar pantauan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pasar Hewan Pamotan.
Namun setelah dokter hewan memeriksa sapi tersebut, tidak ditemukan adanya gejala terjangkit PMK. Kondisi sapi masih hidup, ketika dicek.
Ada dugaan sapi berukuran cukup besar yang baru saja dibeli oleh pedagang sapi, Anjauri warga Desa Sendangagung Kecamatan Kaliori itu, terkena sakit kembung.
Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto yang berada di Pasar Hewan Pamotan menjelaskan pemilik ternak memutuskan sapi disembelih di lokasi, supaya dagingnya bisa dijual kembali.
“Setelah dicek, karena kembung dan tidak dijumpai tanda-tanda PMK. Mulut dan kukunya masih normal. Tapi karena kekhawatiran pemilik, akhirnya dipotong di tempat, agar masih bisa dimanfaatkan,” kata Agus.
Hasil Temuan
Agus Iwan menambahkan setelah menggelar pantauan di Pasar Hewan Pamotan, pihaknya akan membuat pos pemeriksaan, sebagai langkah alternatif pertama.
Jika nantinya mengetahui sapi kurang sehat, dengan ciri khas demam, diminta untuk kembali dan dilarang masuk pasar hewan.
“Hanya sapi yang sehat saja, diperbolehkan masuk pasar hewan, jadi standar operasional prosedur (SOP)-nya akan kita perketat,” tandasnya.
Sedangkan alternatif kedua, jika kondisi penularan ternyata semakin mengkhawatirkan, pihaknya mengusulkan penutupan sementara pasar hewan, sambil melihat perkembangan kondisi kedepan.
“Akan kita lihat dulu perkembangannya. Kalau penularan meningkat, maka pasar hewan perlu ditutup dalam jangka waktu tertentu. Sambil kita terus edukasi kepada masyarakat, pedagang, untuk sama-sama memperketat, agar PMK tidak semakin mewabah,” imbuh Agus.
Selama berada di Pasar Hewan Pamotan, tim dokter dan mantri hewan hanya menemukan seekor sapi muda dengan suhu tubuh 39,5 derajat celsius yang menunjukkan gejala PMK. Setelah itu, sapi dipisahkan dan dibawa keluar pasar.
Sebelumnya, Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Rembang mencatat 37 kasus PMK dari akhir bulan Desember 2024 hingga Januari 2025. Empat ekor sapi diantaranya mati. (Musyafa Musa).