Blusukan Ke Gegunung Wetan, Cabup Vivit Disambut Ciuman Dan Pelukan Emak-Emak
Warga Gegunung Wetan Rembang menyambut kehadiran calon Bupati, Vivit Dinarini.
Warga Gegunung Wetan Rembang menyambut kehadiran calon Bupati, Vivit Dinarini.

Rembang – Calon Bupati Rembang nomor urut 01, Vivit Dinarini Atnasari blusukan ke kampung nelayan di Desa Gegunung Wetan Rembang, menyapa masyarakat pesisir.

Tampak bendera Vivit – Umam berkibar di perahu-perahu nelayan yang ditambatkan di pinggir pantai Gegunung Wetan, untuk menyambut kedatangan Vivit Dinarini.

“Mbak Vivit bupatiku, menang ya mbak. Ayo ibuk-ibuk telunjuknya,” teriak kompak emak-emak di Desa Gegunung Wetan.

Sekelompok emak-emak tampak berebut swafoto dengan Vivit Dinarini. Vivit juga menyalami warga dan terkadang ada yang langsung mencium serta memeluk.

Saat Vivit duduk santai bersama para nelayan, Vivit banyak mendengar keluh kesah dari nelayan sekitar.

Tukar pikiran dan saran aspirasi dari nelayan pun didengar secara langsung. Salah satunya Didik Riyanto yang sudah 13 tahun menjadi nelayan rajungan.

“Harapan kami, ketika ibu nanti menjabat. Tolong, perhatikan kesejahteraan kami para nelayan, termasuk juga membuat program yang pro nelayan,” ujar Didik Riyanto.

Satu Desa Satu Produk

Didik juga menyebut ketika Vivit menjadi bupati, pemerintah bisa lebih intens memperhatikan kebutuhan nelayan.

Diantaranya pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat di kampung nelayan, membantu dalam peningkatan produktivitas nelayan, serta bantuan sarana dan prasarana.

“Kami beserta warga mendukung Mbak Vivit dan Gus Umam karena mereka masih muda. Ketika diberi amanah untuk memimpin Rembang bisa bekerja dengan satset dan luwes,” imbuhnya.

Sementara itu, Vivit Dinarini Antasari mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa skema program untuk kesejahteraan nelayan.

“Ada beberapa program yang telah kami siapkan, tentunya pro nelayan dengan tujuan bisa menyejahterakan nelayan,” kata Vivit.

Selain itu, program satu desa satu produk unggulan. Program ini mengkolaborasikan hasil bumi di tiap desa untuk diolah menjadi produk unggulan, sebagai penggerak roda perekonomian desa. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan