Sulang – Pentas seni budaya bertajuk “Temu 10 Desa, Glagah Tulak” di Joglo Embung Sudo Kecamatan Sulang, hari Minggu (28 Januari 2024) ternyata menarik perhatian warga Berlin Jerman, Kamila.
Kamila yang sudah fasih berbahasa Indonesia, mendapatkan sambutan hangat dari warga setempat.
Kamila mengaku kedatangannya ke Desa Sudo bukanlah kebetulan. Ia hadir bersama suami dan anaknya.
Sang suami, Bayu Aji merupakan asli warga Solo, Jawa Tengah. Bayu Aji juga ikut mengisi pentas seni, dengan menampilkan Wayang Bayu, Minggu malam ini.
“Saya bersama keluarga tinggal di Jerman. Datang ke Rembang selama dua hari, ikut mendampingi suami. Warga sini ramah-ramah, makanannya juga enak-enak,” ungkapnya.
Kamila menimpali sudah lama tertarik dengan budaya di Indonesia. Apalagi ketika ada 10 desa bekerja bersama menggelar pentas seni budaya, menurutnya sangat menarik.
“Saya orang yang datang dari luar, hanya bisa belajar dari komunitas di sini, bekerja bersama, lalu belajar bagaimana kekompakan mereka,” imbuh Kamila.
Sementara itu pegiat budaya dari komunitas Hysteria Semarang, Cipta Purna menyebut baru kali ini melihat event digelar bersama-sama 10 desa.
“Kami belum bisa membuat seperti ini, kalau hanya sekedar mengundang, iya,” tuturnya.
Kebersamaan semacam ini yang bergerak beriringan melestarikan seni budaya, menurut Cipta termasuk langka.
“Perkumpulan yang organik berbasis budaya lokal, ini bisa dimaknai ulang sepenting apa kebersamaan mereka,” kata Cipta.
Ia bersama pegiat lain dari berbagai daerah, termasuk peneliti dari Jerman turut belajar semangat kegotongroyongan 10 desa tersebut.
“Nilai-nilai gotong royong mulai luntur, tapi di sini tidak,” pungkasnya. (Musyafa Musa).