Rembang – Aparat Polres Rembang melibatkan berbagai elemen masyarakat, untuk mempercepat penanganan knalpot brong, sehingga Kabupaten Rembang bisa segera bersih dari knalpot brong.
Kapolres Rembang, AKBP Suryadi menyampaikan hal itu, saat deklarasi Jateng Zero Knalpot Brong di Alun-Alun Rembang, Minggu pagi (14 Januari 2024).
Ia mencontohkan polisi menggandeng perangkat desa, Kades, tokoh masyarakat, Forum Komunikasi di tingkat kecamatan, bahkan ketua lingkungan agar ikut membantu penanganan knalpot brong.
“Supaya hal ini bisa lebih cepat, dalam rangka Jateng zero knalpot brong, makanya kita harus bersama-sama,” tuturnya didampingi Dandim, Kajari, Ketua Pengadilan Negeri dan Asisten Sekda.
Menurut Kapolres, knalpot brong rentan mengganggu Kamtibmas. Bahkan sering kali menyulut kemarahan warga, hingga timbul perselisihan.
AKBP Suryadi menyoroti lebih tajam seputar aksi balapan liar di sejumlah lokasi, karena banyak sepeda motor memakai knalpot brong.
Titik-titik rawan telah dipetakan, kemudian ditindaklanjuti dengan penindakan secara masif.
“Rata-rata peserta balapan liar adalah anak-anak muda. Meski kita tertibkan dengan penindakan tegas, kami juga lakukan pembinaan, karena bagaimanapun mereka adalah anak-anak muda penerus bangsa,” kata Kapolres.
Selain TNI/Polri, dalam kegiatan tersebut, hadir pula ratusan pelajar, mahasiswa, pengendara ojek online, komunitas motor dan sejumlah elemen lain. Mereka menyatakan siap mendukung pembersihan knalpot brong.
Di Kabupaten Rembang, selama tahun 2023 kemarin, polisi menilang pengguna knalpot brong sebanyak 1.862 dan memberikan teguran 3.058 kali. (Musyafa Musa).