Bukan Sembarang Evakuasi, Hati-Hati Kalau Di Tempat Ini
Kawula muda asyik nongkrong di tumpukan batu pemecah gelombang Pelabuhan Tasikagung, Rembang. (Foto atas) Suasana evakuasi HP dari sela-sela batu beton, beberapa waktu lalu.
Kawula muda asyik nongkrong di tumpukan batu pemecah gelombang Pelabuhan Tasikagung, Rembang. (Foto atas) Suasana evakuasi HP dari sela-sela batu beton, beberapa waktu lalu.

Rembang – Apakah anda pernah nongkrong di batu beton pemecah gelombang sisi barat Pelabuhan Tasikagung Rembang, menikmati suasana sore di kala matahari tenggelam atau pada waktu Minggu pagi ?

Ternyata di lokasi ini sering terjadi HP milik pengunjung terjatuh di sela-sela lubang tumpukan batu beton.

Mereka terkadang tidak menyadari hal itu, karena sedang asyik-asyiknya mengobrol, HP kemudian terjatuh dari dalam saku atau ketika diletakkan di atas batu, mendadak tersenggol dan terjatuh ke sela-sela batu.

Kalau sudah seperti itu, warga akan kesulitan mengambil kembali HP miliknya. Jika harus mengangkat apalagi memindahkan batu, jelas hampir tidak mungkin.

Lantaran sudah di puncak kebingungan, pemilik HP akhirnya meminta bantuan petugas pemadam kebakaran (Damkar) BPBD Rembang.

Salah satu Komandan Regu Damkar, Sarpani saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya beberapa kali menerima laporan kejadian HP terjatuh di sela-sela tumpukan batu pemecah gelombang sisi barat Dermaga pelabuhan Tasikagung.

Meskipun sejatinya tugas pokok Damkar adalah memadamkan api, namun pihaknya tetap berusaha membantu, dengan menggunakan peralatan seadanya, seperti alat penjepit ular.

“Yang laporan kebanyakan anak-anak muda. Memang itu bukan tugas kita ya, tapi kalau memang kita bisa membantu ya seyogyanya kita bantu warga yang kesusahan, karena HP nya masuk ke sela-sela batu. Yang penting, piket jaga di posko tetap siaga, sewaktu-waktu ada laporan kebakaran,” tuturnya, Selasa (09 Januari 2024).

Sarpani menambahkan ada sejumlah cara untuk mengevakuasi HP terjatuh di sela-sela lubang sempit batu.

Pertama, menggunakan alat penjepit ular, jika posisi lubangnya masih bisa dimasuki piranti tersebut.

“Kita pakai alat penjepit ular, di ujungnya kan bisa njepit itu. Selama penjepit masih bisa masuk, HP akan bisa diambil,” kata Sarpani.

Cara kedua, memakai kabel bekas atau kabel telefon yang ujungnya diberi lem Alteco. Setelah itu, kabel dimasukkan ke lubang. Begitu lem terkena HP, baru pelan-pelan ditarik.

Menurutnya, sudah 4 kali petugas Damkar memberikan pertolongan evakuasi HP dan semuanya berhasil.

“Kalau nggak salah kita sudah 4 kali mengevakuasi HP di lokasi tersebut, alhamdulillah semua berhasil,” pungkasnya.

Sementara itu Yusuf, seorang warga dari Lasem menyampaikan terima kasih atas bantuan petugas Damkar yang mengambilkan HP miliknya dari sela-sela tumpukan batu.

“Saya waktu itu mau ambil HP dari saku, malah terjatuh di sela-sela batu cor. Saya sudah usaha ambil pakai kayu, tapi nggak bisa, lalu ditolong Damkar,” tuturnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan