Rembang – Cabang olahraga Muay Thai kini menempati sasana baru di bekas lapangan futsal, depan Stadion Krida Rembang.
Tempat yang lebih luas, dengan ring baru, diharapkan akan semakin menggairahkan olahraga bela diri ekstrim tersebut.
Pelatih Muay Thai di Rembang, Rita Wulansari membenarkan sudah banyak peserta baru yang mendaftarkan diri. Tidak hanya dari kalangan pelajar, tetapi juga warga umum dan aparat kepolisian.
“Tempatnya juga lebih luas, jadi semakin banyak yang tertarik mendaftar,” ungkapnya.
Rita menimpali jadwal latihan rutin pada hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 15.00 Wib. Selain itu, ada pula kelas tambahan di hari Selasa dan Kamis, seusai Maghrib.
“Untuk peserta baru, ada biaya Rp 50 Ribu per bulan. Semoga nanti siswa Muay Thai lebih banyak dan mampu mencetak atlet-atlet baru, sehingga lebih berprestasi lagi untuk Kabupaten Rembang,” kata Rita.
Rita Wulansari menambahkan olahraga Muay Thai memiliki beragam manfaat. Bukan sekedar menjaga kondisi tubuh, namun juga bisa meningkatkan rasa percaya diri, sekaligus sebagai sarana membela diri, ketika ada gangguan dari orang lain.
“Jadi latihan Muay Thai bukan hanya untuk mengejar prestasi, tapi bagaimana membentuk tubuh yang ideal atau sekedar untuk life style, silahkan bergabung,” bebernya.
Sekretaris Pengcab Muay Thai Kabupaten Rembang, A. Asmui mengatakan setelah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah selesai, pihaknya berupaya fokus menata tempat latihan atau sasana, agar lebih optimal.
“Penginnya nanti di sekeliling ring itu, ada matras juga, biar lebih nyaman latihannya,” ucap Asmui.
Pengcab terus mendorong kemunculan sasana-sasana baru, sehingga akan semakin banyak atlet Muay Thai di Kabupaten Rembang. Saat ini yang sudah terbentuk adalah Cobra Muay Thai, diprakarsai pelatih Rita Wulansari.
“Tugas kami mewadahi dan membina sasana. Monggo yang minat buat sasana, yuk kita bareng-bareng membesarkan Muay Thai. Daripada berkelahi di jalan, mendingan tenaganya disalurkan buat olahraga. Prioritas kami, di wilayah Rembang timur nantinya ada sasana,” pungkasnya. (Musyafa Musa).