

Rembang – Peminat olahraga panahan di Kabupaten Rembang semakin meningkat, terutama dari kalangan pelajar SMP sederajat.
Jenis olahraga yang biasa dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ini, memiliki tantangan tersendiri, untuk menancapkan anak panah ke bidang sasaran dari jarak tertentu.
Salah satunya kegiatan latihan rutin tiap Minggu pagi yang digelar klub panahan Rembang Archery School di halaman Stadion Krida Rembang.
Pelatih panahan Rembang Archery School, Warsito mengakui cabang olahraga panahan memang belum memasyarakat di Kabupaten Rembang.
“Tapi di Rembang akhir-akhir ini dari sisi jumlah peminat dan kualitas, mulai meningkat,” tuturnya di sela-sela latihan, Minggu (15/10).
Dengan latihan rutin di halaman Stadion Krida, menurutnya untuk mewadahi minat para pemanah pemula. Ia berharap masyarakat yang ingin bergabung tidak bingung-bingung lagi menyalurkan bakat.
“Sebelumnya sering kita dengar, kalau mau latihan di mana. Nah Rembang Archery School ini untuk menampung anak-anak yang ingin berlatih,” kata Warsito.
Soal jadwal latihan seminggu sekali, baginya masih kurang. Idealnya untuk mengejar prestasi lebih baik, pemanah pemula berlatih 3 – 4 kali dalam seminggu.
“Untuk event-event di Jawa Tengah, beberapa daerah sudah mengadakan. Tapi di Rembang masih jarang, sehingga kita perlu semangat mengejar, karena untuk bersaing dengan daerah lain, masih jauh,” bebernya.
Disinggung apa kendala pembinaan olahraga panahan, pria warga Desa Ngotet Rembang ini membenarkan salah satunya adalah peralatan. Ia menyebut alat panahan yang dipakai pemain pemula menggunakan standar nasional, harganya minimal Rp 3,5 Juta per unit.
Kalau lengkap dengan aksesoris penunjang, pada kisaran Rp 5 – 6 Juta. Maka selain semangat anak dalam belatih, harus ditunjang dukungan orang tua.
“Tanpa ada betul-betul keinginan anak dan dukungan orang tua, jelas tidak akan bisa, karena biaya peralatan cukup tinggi. Belum lagi nanti kalau di tingkatan busur compound, itu harganya jauh lebih mahal lagi,” terang Warsito.
Untuk itu dalam setiap latihan, ia selalu menekankan kepada anak-anak didiknya supaya serius, sehingga Rembang nantinya bisa lahir pemanah-pemanah handal yang mampu mengharumkan nama daerah. (Musyafa Musa).