Sulang – Musim kemarau yang masih melanda, turut berdampak terhadap kondisi lapangan sepak bola di Kabupaten Rembang. Banyak lapangan yang rumputnya mengering, mati bahkan tak sedikit yang hanya menyisakan tanah saja.
Salah satunya adalah lapangan sepak bola Karyatama Desa Kebonagung Kecamatan Sulang. Lapangan yang dulunya mendapat predikat terbaik se Kecamatan Sulang itu kini kondisinya memprihatinkan.
Pengelola lapangan Karyatama Desa Kebonagung, Tarmijan menjelaskan perawatan lapangan berupa penyemprotan air memang sudah jarang dilakukan. Hal ini dikarenakan sumber air yang ada, lebih diutamakan untuk keperluan warga sekitar.
Menurutnya, dalam beberapa bulan terakhir ini sumber air warga Desa Kebonagung mulai mengalami kekeringan.
“Sebenarnya kami punya sumur yang khusus untuk kegiatan penyiraman lapanga. Sementara ini diutamakan untuk warga soalnya sini sudah mulai kekeringan. Paling ya 3 bulan sekali disiram tapi ya percuma kalau panasnya kayak gini,” terangnya dihubungi via telepon Rabu (12/10) siang.
Tarmijan menambahkan sebelum kekeringan melanda Desa Kebonagung, penyiraman lapangan rutin dilakukan setiap hari. Hasilnya rumput lapangan bisa tumbuh dengan subur.
Namun karena setiap hari lapangan dipakai untuk latihan Sekolah Sepak Bola (SSB) Desa setempat, sehingga semakin membuat rumput sulit tumbuh.
“Kalau dulu ya setiap hari disiram. Ibaratnya ya setiap 12 jam lah penyiramannya. Kalau sekarang ini nggak disewakan soalnya full dipakai akademi sepakbola sini sendiri,” imbuh Tarmijan.
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah seperti dikutip dari laman Detik.com memperkirakan, musim kemarau kemungkinan akan terjadi hingga akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024 mendatang. (Wahyu Adhi).