Anggaran Defisit, Berdampak Pada Sejumlah Proyek
Pegawai Dinas Perdagangan Koperasi Dan UKM Kabupaten Rembang, saat mengecek Pasar Gandrirojo Kecamatan Sedan, baru-baru ini.
Pegawai Dinas Perdagangan Koperasi Dan UKM Kabupaten Rembang, mengecek Pasar Gandrirojo Kecamatan Sedan, baru-baru ini.

Sedan – Rencana penataan sejumlah pasar di Kabupaten Rembang yang akan digarap tahun ini, dipastikan gagal. Hal itu karena adanya rasionalisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun 2023.

Sebelumnya, Pemkab Rembang berencana melakukan pembangunan sejumlah pasar. Salah satunya pasar Gandrirojo di Desa Gandrirojo Kecamatan Sedan.

Pembangunan pasar Gandrirojo sudah masuk dalam tahap perencanaan tahun ini. Dokumen perencanaan pembangunan pasar dengan luas kurang lebih 5.000 meter persegi itu, sudah selesai pada akhir Maret lalu.

Bahkan Detail Engineering Design (DED) secara keseluruhan untuk rencana jangka panjang juga telah dibuat. Namun proyek pembangunan tersebut gagal terealisasi tahun ini.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM), Mahfudz menjelaskan pihaknya sudah menganggarkan pada APBD Induk 2023. Tapi dalam perjalanannya, keuangan daerah mengalami defisit.

Sehingga pada APBD perubahan, dana untuk pembangunan pasar Gandrirojo harus dicoret.

“Kemarin sudah kami anggarkan di APBD induk Rp. 1 miliar. Karena posisi anggaran kami defisit cukup banyak, sehingga semua kegiatan pembangunan pasar kami tunda dulu,” terangnya.

Pihaknya mengakui rancangan anggaran untuk pembangunan sudah tersusun. Namun melihat kondisi keuangan daerah, pihaknya terpaksa menunda pembangunannya pada tahun 2024.

“Mulai RAB kemarin sudah kami susun, tetapi karena kondisi keuangan daerah berkurang sehingga harus kami tunda dulu,” ucapnya.

Selain pasar Gandrirojo, ada sekitar 7 pasar lainnya juga ikut terdampak. Seperti pasar Pentungan dan pasar-pasar lainnya yang perlu penambahan sarana dan prasarana. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan