Didesak Bocoran Arah Dukungan Pilpres, Sekjen PBNU Berikan Jawaban
Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf hadir dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Masayyikh pondok pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang, Kamis malam (21/09).
Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf hadir dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Masayyikh pondok pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang, Kamis malam (21/09).

Rembang – Pihak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta warga NU bersabar dan tidak perlu buru-buru mengambil sikap, terkait dukungan kepada bakal calon Presiden dan Wakil Presiden.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Saifullah Yusuf menyampaikan hal itu saat pengajian memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Masayyikh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang, Kamis malam (21 September 2023).

Gus Ipul, demikian panggilan akrabnya mengingatkan bahwa perkembangan politik dinamis. Lebih baik menunggu sampai benar-benar ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.

“Sabar, tunggu siapa yang benar-benar final menjadi calon presiden dan Cawapres. Ojo kesusu, sebab politik niku dinamis. Kadang-kadang wong wis klambi putih, wis siap budhal, gak sido, jadi sabar dulu, “ tuturnya.

Menurutnya, warga NU tidak perlu terpengaruh oleh pasangan kandidat yang sudah deklarasi.

“Jenengan ampun terpengaruh wong cepet-cepet deklarasi, santai mawon, boten usah buru-buru, “ imbuh Gus Ipul.

Kalau sikap NU seperti apa, Gus Ipul menegaskan belum bisa menjawab sekarang ini. Meski perkembangan politik tidak bisa dijauhkan dari NU, namun secara kelembagaan NU, tidak akan masuk dalam politik praktis.

“Tentu tidak menggunakan lembaga, PBNU akan tetap konsisten pada jalur qittah yang sudah ditetapkan dalam muktamar, “ terangnya.

Meski sudah tegas menyampaikan semacam itu, masih saja banyak kiai bertanya tentang bocoran-bocoran, bagaimana arah NU pada Pilpres nanti.

“Kiro-kiro yok opo 2024, NU gak melok-melok, ngoten jawabe Gus Yahya. Lha tapi jenengan pastine lak diajak konsultasi, jenengan mestine dibisik-bisiki. Jamane Gus Dur nggeh wonten bocorane, jamane Kiai Said nggeh wonten bocorane. Jenengan niku boten wonten bocorane blas, “ lanjut Gus Ipul menirukan kata-kata sejumlah kiai.

Saifullah Yusuf kembali menekankan bahwa NU tidak terlibat politik praktis dukung mendukung salah satu pasangan calon. Alasannya, soal pasangan Capres Cawapres menjadi ranah partai politik untuk menentukan.

Pernyataan tersebut langsung disaksikan oleh ribuan tamu undangan yang hadir, termasuk Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), putera Alm KH Cholil Bisri, pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibin.

Kebetulan Saifullah Yusuf sendiri ditunjuk Gus Yahya, untuk menyampaikan sambutan mewakili PBNU.

“Nyuwun agunging pangapunen Gus Yahya, nek kulo sampekaken wonten boten tepake. Yo salahe sampeyan dewe kok nunjuk saya mewakili PBNU, “ pungkasnya tersenyum.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Masayyikh pondok pesantren Raudlatut Thalibin dipadati ribuan jemaah. Sejumlah akses jalan menuju pondok ditutup, karena penuh jemaah yang datang dari berbagai daerah.

Mereka antusias mendengarkan tausiyah ulama Gus Baha’ asal Narukan, Kragan, Rembang, maupun Kiai Said Aqil Siroj mantan Ketua Umum PBNU dua periode, dari Cirebon Jawa Barat. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan