Hoax Semakin Rawan Jelang Tahun Politik, Wibowo Prasetyo Ungkap Peran Guru
Forum Literasi Digital “Aman Dan Nyaman Bermedia Sosial” di Hotel Pollos Rembang, Jum’at pagi (22 September 2023).
Forum Literasi Digital “Aman Dan Nyaman Bermedia Sosial” di Hotel Pollos Rembang, Jum’at pagi (22 September 2023).

Rembang – Perkembangan media sosial yang begitu cepat, membuat para guru harus berperan aktif ikut membentengi anak didiknya, agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif.

Staf Khusus Menteri Agama RI, Wibowo Prasetyo menyampaikan masalah tersebut ketika hadir dalam forum Literasi Digital “Aman Dan Nyaman Bermedia Sosial” di Hotel Pollos Rembang, Jum’at pagi (22 September 2023).

Di hadapan para guru jajaran Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Wibowo menyampaikan para pelajar yang masuk generasi Z butuh bimbingan dari pendidik. Perubahan sosialisasi komunikasi saat ini melalui media sosial memudahkan, tetapi juga harus membuat mereka tetap produktif.

“(Ada) Perubahan sosialisasi komunikasi karena hadirnya teknologi informasi terbaru, ” ujar Wibowo.

Jangan sebaliknya, media sosial justru memecah belah kerukunan, karena kebablasan dalam memanfaatkan.

“Jangan sampai diloss begitu saja. Jadi temen-temen pendidik harus lebih kreatif memberikan pemahaman, agar anak-anak menyadari batasan-batasan dalam bermedia sosial seperti apa, “ imbuhnya.

Lebih lanjut, Wibowo menimpali bahwa disrupsi informasi juga menciptakan sejumlah hoaks. Apalagi mendekati tahun politik, berita bohong diprediksi akan semakin banyak.

“Kita memasuki tahun politik akan mencapai titik kulminasi ketika Pilpres, Pileg, Pilkada serentak, “ beber Wibowo.

Kondisi ini menurutnya berbahaya, mengingat kebohongan berulang cenderung akan dianggap sebagai kebenaran.

“Kebohongan berulang-ulang akan tampak menjadi kebenaran, ” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ yang hadir dalam kegiatan itu mengingatkan warganet mesti cerdas dalam memilah dan memilih informasi.

“Apalagi pada tahun politik, kabar hoax semakin rentan muncul, “ ungkapnya.

Kalau informasi dirasa mencurigakan, ia mengajak masyarakat jangan mudah percaya. Tapi kebiasaan untuk kroscek langsung atau tabayyun dapat dilakukan.

Gus Hanies, demikian panggilan akrabnya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pendidik.

“Ini harus bisa meningkatkan pengetahuan kita soal bagaimana pergeseran cara mendidik dan yang kita didik, ” pungkasnya (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan