Empat Harapan Disabilitas Rembang, Untuk Hari Esok Lebih Baik
Penyandang disabilitas di Rembang membantu rekannya, turun dari sepeda motor, beberapa waktu lalu.
Penyandang disabilitas di Rembang membantu rekannya, turun dari sepeda motor, beberapa waktu lalu.

Rembang – Kalangan disabilitas di Kabupaten Rembang mendesak sejumlah hal, agar mereka kedepan lebih berdaya.

Siti Nur Inayah, seorang penyandang disabilitas warga Desa Sridadi Rembang mengamati empat keluhan yang muncul dan kerap menjadi bahan pembahasan para penyandang disabilitas.

Pertama, terkait peran pemerintah desa untuk mendata penyandang disabilitas secara akurat. Jangan sampai ada yang kelewatan, karena menurutnya data penting.

“Karena pendataan sangat penting sebagai sarana segala sesuatunya berdasarkan basis data, “ ungkapnya.

Kedua, ia berharap penyandang disabilitas tanpa terkecuali, dimasukkan dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

“Soalnya disabilitas memiliki kerentanan, “ kata Inayah.

Ketiga, menyangkut sarana publik di kantor pemerintah, swasta maupun tempat-tempat umum lainnya, dapat dilengkapi dengan sarana yang ramah disabilitas.

“Misalnya saya pakai kursi roda, di balai desa dapat dilengkapi jalur untuk kami. Ada gelondoranipun (tidak berundak-undak-Red). Termasuk dalam ruang partisipasi publik, alhamdulilah penyandang disabilitas sudah sering dilibatkan, “ imbuh wanita berusia 46 tahun ini.

Keempat, lebih lanjut Inayah menambahkan di Kabupaten Rembang ada perusahaan BUMD maupun sektor pabrik swasta yang ramai bermunculan.

Kalaupun disabilitas belum bisa direkrut menjadi tenaga kerja, ia berharap perusahaan memberikan kontribusi kepada disabilitas melalui dana-dana sosial (CSR), untuk program pemberdayaan.

“Biar kami terangkat, untuk kemajuan kami pak, “ pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ dalam beberapa kali kesempatan menyampaikan pemerintah akan terus mencurahkan perhatian kepada kelompok masyarakat rentan, termasuk penyandang disabilitas.

“Kalau sarana publik yang ramah disabiltas, kebetulan di Rembang sudah banyak, “ ungkapnya.

Pemkab melalui kebijakan Dinas Sosial dan kemitraan dengan perusahaan, didorong agar penyandang disabilitas yang memiliki kemauan usaha, dapat difasilitasi, dimonitor dan ada pendampingan.

“Pemberdayaan disabilitas bisa dilakukan dengan banyak cara, yang penting bisa berjalan secara kontinyu. Setelah berhasil, geser lagi ke sasaran lain dan begitu seterusnya. Jadi ini pentingnya data, by name by address, “ kata Wabup. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan