Tradisi Syawalan : Penasaran, Stand Ini Sering Ramai Dipadati Pengunjung. Ada Apa ??
Stand permainan bola pingpong di arena Syawalan Taman Kartini Rembang, Rabu malam (26/04).
Stand permainan bola pingpong di arena Syawalan Taman Kartini Rembang, Rabu malam (26/04).

Rembang – Ada satu stand di arena tradisi Syawalan Taman Kartini Rembang yang selalu ramai dipadati pengunjung.

Lokasinya berada di sisi utara, bagian dalam Taman Kartini. Pengunjung cukup membayar Rp 5 Ribu, mendapatkan 7 bola pingpong. Bola pingpong kemudian dilemparkan, dengan sasaran deretan gelas.

Kalau bola masuk ke dalam gelas, akan mendapatkan hadiah. Di bawah gelas terdapat nomor angka, yang menunjukkan jenis hadiahnya.

Permainan semacam ini mengundang rasa penasaran, sehingga tidak heran banyak pengunjung yang berulang kali mencoba.

“Tadi saya hanya dapat hadiah roti wafer 1 batang, ini nyoba lagi, siapa tahu dapat hadiah kipas angin, “ kata Supriyanto, seorang pengunjung Syawalan.

Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Rembang, Mutaqin menjelaskan ada 155 lapak pedagang, termasuk stand ketangkasan bola pingpong dan tong setan dari Jepara.

Tapi dari sekian banyak lapak tersebut, menurutnya mayoritas diisi pedagang warga Kabupaten Rembang.

“Ada yang dari Kudus, Demak, mereka umumnya jualan jenang, “ tuturnya.

Khusus stand permainan, menurut Mutaqin diharapkan bisa menjadi daya tarik pengunjung mau masuk ke dalam Taman Kartini. Kalau banyak yang masuk, maka ada tambahan penghasilan bagi daerah, karena pengunjung dipungut ongkos tiket Rp 4.000 per orang.

“Wahana semacam itu ditaruh di dalam, untuk menarik pengunjung. Besaran ongkos masuk, sesuai dengan Perda kita, “ terang Mutaqin.

Ia menimpali puncak keramaian Syawalan berlangsung pada hari Sabtu 29 April 2023. Khusus sehari itu, diprediksi akan ada 5 ribuan orang pengunjung datang.

“Tapi keramaian masih akan berlanjut di hari Minggu sama Senin esoknya, “ ucapnya.

Di hari Sabtu tersebut, rencana pukul 07.00 Wib, diramaikan oleh arak-arakan sedekah laut Desa Tasikagung mulai dari kawasan klentheng, menyusuri jalur Pantura dan masuk ke jalan dalam kampung Tasikagung, di sebelah barat Taman Kartini.

Upaya pengkondisian itu, untuk mengantisipasi kesemrawutan lalu lintas di jalur Pantura.

Setelah pawai Tasikagung selesai, kemudian dilanjutkan arak-arakan gunungan dari Kantor Bupati menuju Taman Kartini.

“Jadi Tasikagung dulu lebih pagi, setelah itu dilanjutkan rombongan Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata, “ tandasnya.

Karena kondisi jalur Pantura Rembang Kota pada hari Sabtu diperkirakan macet parah, maka pengguna mobil pribadi dan truk kecil diarahkan menggunakan jalur alternatif, salah satunya jalan lingkar Tireman – Galonan – Penthungan.

Sedangkan truk-truk besar, sopir dihimbau untuk sementara waktu berhenti dulu dan masuk ke dalam kantong-kantong parkir. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan