

Rembang – Sejumlah pihak memastikan kegiatan thong-thong lek di kawasan Tembok Duwur Desa Karangturi Kecamatan Lasem, pada Sabtu malam (15/04) tidak digelar secara keliling. Tetapi terpusat di atas panggung.
Hal itu menyusul adanya promo selebaran menyebutkan thong-thong lek di Tembok Duwur melewati rute yang telah ditentukan panitia. Sistem penilaian dari juri, ada yang siaga di panggung utama maupun juri tempel di sepanjang rute.
Adi, salah satu panitia mengungkapkan semula akan mengadakan thong-thong lek keliling, tapi akhirnya dibatalkan, karena kendala izin.
“Jadinya di panggung pak, “ kata Adi melalui pesan WhatsApp.
Kapolsek Lasem, AKP Arif Kristiawan menjelaskan sesuai permohonan izin yang diproses, thong-thong lek berlangsung tersentral di Tembok Duwur.
“Pentas dilakukan di Tembok Duwur Karangturi, tidak berjalan keliling, “ tegas Kapolsek, Senin (10 April 2023).
Dihubungi terpisah, Camat Lasem, Abdul Rouf juga menyampaikan tidak ada thong-thong lek keliling.
Apalagi di tingkat Kabupaten Rembang thong-thong lek diadakan terpusat di Alun-Alun. Kalau Lasem tampil beda, justru menurutnya tidak etis.
“Terpusat dong, nggak berani keliling. Belum berani keliling. Kalau mau digebyarkan, boleh lah tahun depan. Kita kan menyesuaikan Pemda kan mas. Kalau kita di kecamatan kok keliling ya saru. Harus ngikuti, punya orang tua kok, “ tuturnya.
Selain terpusat, itupun jumlah peserta dibatasi dan wajib menggunakan peralatan tradisional.
“Penggagas dan penggerak dari pemerintah desa Karangturi dan Pokdarwis. Tujuannya untuk menarik pengunjung wisata malam. Kalau tambah banyak pengunjung, ekonomi makmur, harapannya gitu, “ tandas Camat.
Tidak hanya di Kecamatan Lasem, festival thong-thong lek di Kecamatan Kaliori juga diadakan terpusat di Pendopo Kecamatan Kaliori.
Camat Kaliori, Desti Muryadi mengatakan thong-thong lek sama-sama berlangsung pada Sabtu malam, 15 April 2023. Jumlah peserta sebanyak 12 kelompok.
“Sebenarnya kita ingin semua desa mengirimkan perwakilan, tapi karena persiapan mendadak yang ikut 12 tim. Penyelenggaranya Karang Taruna Kecamatan Kaliori, “ terangnya.
Yang menarik, peserta thong-thong lek di Kecamatan Kaliori ini difokuskan untuk anak-anak siswa SD dan SMP sederajat. Selain ingin melestarikan budaya thong-thong lek, pihaknya juga memberikan ajang kegiatan positif kepada mereka, untuk mengurangi kerawanan bermain petasan.
“Dalam rangka memberikan kegiatan positif bagi anak-anak, agar tidak main-main petasan. Makanya dialihkan ke kegiatan thong-thong lek, “ imbuh Desti.
Nantinya juara 1 festival thong-thong lek Kecamatan Kaliori ini akan dikirim ke ajang serupa di tingkat kabupaten, pada Minggu malam 16 April 2023 di Alun-Alun Rembang.
“Makanya kenapa ada nama peserta thong-thong lek dari Kecamatan Kaliori yang tertulis no name, itu karena menunggu juara di tingkat kecamatan dulu, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).