Thong-Thong Lek Pindah Lokasi Dan Tanggal Berubah!! Berikut Data 19 Group Peserta
Thong-thong lek 2023, tradisi yang digelar tiap mendekati Hari Raya Idul Fitri di Rembang.
Thong-thong lek 2023, tradisi yang digelar tiap mendekati Hari Raya Idul Fitri di Rembang.

Rembang – Pentas Thong-Thong lek yang awalnya akan berlangsung di Taman Kartini, dipastikan digeser ke kawasan Alun-Alun Rembang. Sistemnya tetap tersentral di satu lokasi.

Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Rembang, Mutaqin menjelaskan pemindahan tempat tersebut didasari 2 alasan pokok.

Yang pertama, area Taman Kartini dianggap agak sempit. Kalau jumlah penonton membludak, dikhawatirkan berdesak-desakan, sehingga menjadi kurang nyaman.

Alasan kedua, apabila thong-thong lek terpusat di Alun-Alun Rembang, maka dampak pengembangan ekonomi, terutama bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) akan lebih terasa.

“Faktor kenyamanan dan ekonomi menjadi pertimbangan utama kami mas. Kami bicara dengan pak Kasat Intel Polres Rembang, sudah ok, “ terangnya, Kamis pagi (06 April 2023).

Selain memindahkan tempat kegiatan, waktu pentas thong-thong lek juga berubah.

Semula digelar tanggal 17 April 2023, tapi kemudian dimajukan sehari menjadi tanggal 16 April 2023.

Penyebabnya, setelah berkoordinasi dengan pengurus Takmir Masjid Agung Rembang, diketahui bahwa tanggal 17 April bersamaan malam 27 Ramadhan atau malam menjemput Lailatul Qadar. Padahal posisi Masjid Agung dan Alun-Alun berdekatan.

Untuk mengantisipasi hal itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyarankan diajukan 1 hari, tepatnya tanggal 16 April.

“Biar lebih harmonis, jangan sampai di Masjid ada kegiatan menyambut malam lailatul Qadar, kita malah ramai-ramai thong-thong lek. Hasil komunikasi kami dengan pak Athoillah (Takmir Masjid Agung-Red), juga sudah ok, “ tandasnya.

Mutaqin menimpali pada hari Kamis (06/04) ini, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata mengadakan temu teknik thong-thong lek dengan para peserta.

Ada beberapa hal dibahas, mulai tentang kesepakatan jenis peralatan maupun materi penilaian.

“Untuk peralatan arahnya tradisional, kenthongan dari bambu yang utama. Nanti kalau ada tambahan alat pukul ya semacam perkusi mas, sedangkan penilaian ada 3 unsur yakni aransemen, vokal dan koreografi. Koreografi kita masukkan, biar lebih menarik, sinergi dengan gerak dan irama, “ pungkas Mutaqin.

Menyangkut jumlah peserta, Mutaqin menyampaikan setelah pendaftaran ditutup, ada 19 group. Masing-masing diantaranya :

  1. Ronggodhito Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem
  2. Mbah Joget Desa Sendangasri Kecamatan Lasem
  3. Sagalang Dusun Rumbutmalang Desa Kabongan Kidul Rembang
  4. Baskoro Desa Pantiharjo Kecamatan Kaliori
  5. Gondorase Desa Banyudono Kecamatan Kaliori
  6. Pukas Desa Waru Rembang
  7. Planeta Desa Waru Rembang
  8. Ganendra Gegunung Kulon Rembang
  9. Paguron Nusantara Desa Mondoteko Rembang
  10. Bulu Perindu Kecamatan Bulu
  11. Menowo Kasil Kecamatan Sarang
  12. Galong Kecamatan Sluke
  13. Karang Taruna Desa Pandangan Wetan Kecamatan Kragan
  14. Cah Mboleyong Desa Sudo Kecamatan Sulang
  15. BGS Group Desa Bogorejo Kecamatan Sedan
  16. No Name Kecamatan Sale
  17. No Name Kecamatan Kaliori
  18. No Name Kecamatan Lasem
  19. No Name Kecamatan Sumber

Sumber data dari Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Rembang. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan