Rombak Wajah Masuk Desa, Pilih Ikon Bendhe Mbecak
Kepala Desa Telgawah Kecamatan Gunem, Pardi berada di dekat ikon desa.
Kepala Desa Telgawah Kecamatan Gunem, Pardi berada di dekat ikon desa.

Gunem – Kalau ada pertanyaan desa mana di Kecamatan Gunem yang memiliki penampilan paling “gebyar” di akses jalan masuk menuju kampung, Desa Telgawah termasuk salah satunya.

Yah..di gapura masuk Desa Telgawah yang semula lahan gersang, kini kanan kirinya disulap menjadi lebih tertata.

Terdapat ikon gong berukuran besar dan diberi nama Bendhe Mbecak, kemudian di samping kanan jalan terdapat area taman, gasebo dan panggung pertunjukan.

Di dekat taman, mengalir gemericik air dari Waduk Panohan, yang dilengkapi sebuah jembatan kecil.

Kepala Desa Telgawah Kecamatan Gunem, Pardi menceritakan riwayat sejarah tokoh-tokoh sesepuh desa, dulu ketika akan terjadi peristiwa – peristiwa besar atau musibah, tiap malam Jum’at Legi sering terdengar suara gong (bendhe) dari kawasan Mbecak, perbukitan sebelah selatan Desa Telgawah yang ikut wilayah Perhutani.

Hal itu menjadi ide pihak desa untuk mengabadikan sebagai ikon bernama Bendhe Mbecak. Mirip dengan cerita Bendhe Becak Desa Bonang Kecamatan Lasem, yang menurut para sesepuh konon ada sangkut pautnya.

“Dalam alur cerita sejarah yang berkembang di sini, suara Bendhe menjadi penanda ketika mau ada sesuatu. Kalau tidak dari Mbecak ke Bonang, ya dari Bonang ke Mbecak, suaranya nong, nong, nong. Akhirnya kita jadikan ikon, “ tuturnya.

Pardi menimpali kawasan tersebut bisa untuk tempat bersantai masyarakat. Termasuk ketika ada pentas-pentas hiburan, bisa dipusatkan di lokasi itu. Kedepan akan diperluas, menempati lahan milik desa di sebelah barat taman, untuk kolam pemancingan dan kuliner.

“Otomatis UMKM warga saya akan terangkat. Di seberang jalan sana, sebelumnya sudah ada deretan warung, “ imbuh Pardi.

Ia berharap nantinya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di pinggir jalan raya Desa Telgawah bisa ikut terangkat. Pihak desa sudah menggelontorkan dana sebesar Rp 150 Juta dari anggaran silpa tahun 2022. Setelah itu, dilanjutkan melalui dana desa tahap I tahun 2023.

“Akan kita lanjutkan ke tahap dua sampai selesai, rest area, pusat UMKM, joglo tempat rapat dan pertemuan. Kalau panggung itu buat anak-anak muda, misal malam Minggu mau orgenan di situ, “ terangnya.

Pardi optimis penataan wajah desa Telgawah akan memberikan imbas positif. Lebih-lebih posisinya berada di pinggir jalan raya Sulang – Gunem. Tujuan akhirnya demi mengangkat perekonomian masyarakat sekitar. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan