Ketika Mendengar Usulan Ini, Bupati Tegaskan Berapapun Anggarannya Siap Dieksekusi
Saluran irigasi antara Desa Wiroto – Dresi Kulon Kecamatan Kaliori. (Foto atas) Waduk Randugunting Blora (bloranews).
Saluran irigasi antara Desa Wiroto – Dresi Kulon Kecamatan Kaliori. (Foto atas) Waduk Randugunting Blora (bloranews).

Kaliori – Para petani di Kecamatan Kaliori bagian timur mempertanyakan pemanfaatan air yang digelontorkan dari Waduk Randugunting Kalinanas Kecamatan Japah Kabupaten Blora.

Bathi, Kepala Desa Banggi Kecamatan Kaliori mengatakan selama ini sering mendengar bahwa Kabupaten Rembang akan memperoleh suplai air dari Waduk Randugunting.

Tapi pada kenyataannya hanya jalur Bendung Kedungsapen Desa Jatihadi Kecamatan Sumber, menuju Kecamatan Kaliori bagian barat.

Ia berharap dengan potensi air waduk yang melimpah, seharusnya juga bisa menjangkau lebih luas.

“Wilayah Rembang yang digembar-gemborkan, tapi yang terkena dampaknya hanya di wilayah Kaliori sebelah barat. Banyak petani bertanya soal ini, “ kata Bathi.

Bathi mengusulkan aliran air Waduk Randugunting dihubungkan dengan saluran air dari jalur Embung Sudo, sehingga mampu mengaliri lahan pertanian di Kecamatan Kaliori maupun Sumber bagian timur.

“Tapi kalau nyangkutnya di Bendung Kedungsapen saja, ya wilayah timur hanya lahan tadah hujan saja. Selain itu, di Tlogotunggal kan ada cekdam yang sudah dibenahi, kalau dilengkapi dengan saluran kecil (sekunder), akan lebih baik. Jadi air nggak langsung masuk ke laut, kalau pas hujan, “ imbuhnya.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menanggapi usulan tersebut sudah menjadi bahan pemikiran Pemkab Rembang. Tahun ini air dari Waduk Randugunting, baru dilewatkan ke Bendung Kedungsapen, dengan estimasi perkiraan lahan seluas 600 an Hektar.

“Itu untuk jangka pendek, untuk mencukupi kurang lebih 600 hektar lahan pertanian, “ ungkapnya.

Bupati memastikan pembuatan saluran irigasi supaya air Waduk Randugunting lebih optimal, merupakan skala prioritas Pemkab Rembang. Berapapun anggarannya, pemerintah harus memperjuangkan. Ia siap mengeksekusi pada tahun 2024.

“Jadi mana-mana saja, langsung data saja, saluran mana dan mengairi sawah luas berapa, harus cetho semua. Saya pastikan akan kita danai. Hulu hilir ditata untuk kelancaran air, “ tandas Hafidz.

Hafidz menambahkan dengan langkah-langkah itu, diharapkan Kecamatan Sumber dan Kaliori akan menjadi sentra lumbung pangan di Kabupaten Rembang bagian barat. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan