Jakarta – Dwi Ani Retno Wulan, wanita warga Desa Ngulaan Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang, berhasil menggondol gelar juara di kelas woman strawweight One Pride MMA yang disiarkan langsung stasiun TV One, Sabtu malam (03/09).
Gelar tersebut sebelumnya diduduki Linda Darrow. Sabuk juaranya kemudian dikembalikan oleh Linda dan sekian lama lowong.
Setelah itu, diperebutkan dua petarung wanita, yakni Dwi Ani Retno Wulan (24 tahun) dan Khoriul Fauziah (25 tahun). Lewat pertarungan 5 ronde, Dwi Ani akhirnya dinyatakan menang angka.
Dwi Ani Retno Wulan melalui wawancara via telefon Senin siang (05 September 2022) menjelaskan dirinya melakukan persiapan latihan di Han Academy Solo, langsung ditangani oleh pelatih Yohan Mulia Legowo dan Linda Darrow, mantan pemegang sabuk juara.
“Seperti biasa latihan-latihan di Solo, mengikuti program Ko Han (Yohan Mulia) dan mbak Linda. Soalnya tanding MMA, jadi harus belajar olehraga lain, seperti gulat, jiu jitsu maupun tinju, “ ungkap pemilik bobot 52 Kg ini.
Ia menilai lawannya Khoirul Fauziah dari Bali MMA merupakan lawan yang tangguh, karena lebih unggul dari sisi kekuatan. Begitu naik ring, dirinya tinggal fokus menjalankan instruksi pelatih dan mengatur fisik, supaya tidak kehabisan nafas.
“Saya dengerin arahan corner man dan atur fisik. Alhamdulilah Allah memberikan kemudahan kemarin, “ beber Dwi.
Dwi Ani mengakui sejak awal sudah kenal dengan lawannya tersebut. Meski demikian ia seperti biasa selalu menjaga jarak sebelum bertarung. Bahkan ngobrol dengan lawan menjadi salah satu pantangan. Ia beralasan ingin fokus menghadapi laga.
“Saya paling anti kalau jelang pertandingan, ngobrol dengan lawan. Sejak waktu masih amatir Porprov itu, sudah kenal dan saling sapa lawan. Kalau ketemu dengan orang itu, saya menghindar saja, ndak pernah omongan. Saya paling anti, ngobrol dengan lawan sebelum pertandingan, bukan kita musuhan ya. Kalau selesai pun, harus tetap baik, kita menjadi saudara, “ imbuhnya.
Usai pertandingan, Dwi Ani Retno Wulan mengalami memar-memar di bagian wajah dan kaki.
“Hasil pemeriksaan medis Senin tadi pagi, ndak ada cidera serius. Cuman memar-memar saja, insyaallah dalam waktu 3 hari sudah membaik, “ terang Dwi.
Dwi mempersembahkan gelar juara di One Pride MMA untuk pelatih, rekan-rekannya di Solo, keluarga dan teman di Kabupaten Rembang yang telah memberikan do’a dukungan.
Ia berharap di tanah kelahirannya Kabupaten Rembang, kedepan akan semakin banyak bermunculan petarung-petarung muda berbakat.
“Setelah ini, kalau nggak ada pertandingan, saya pengin pulang ke Rembang mas. Bertemu ibu, biar ibu juga merasa tenang, anaknya ndak apa-apa dan bisa mempersembahkan yang terbaik, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).