Boyolali – Ada sejumlah persoalan yang menjadi bahan evaluasi tim pelatih PSIR Rembang, setelah mereka bermain imbang 2 – 2, saat laga uji coba melawan Persebi Boyolali di Boyolali, Sabtu sore (03/09).
Pelatih PSIR Rembang, Hadi Surento menuturkan yang paling mencolok adalah stamina pemain, baru pada kisaran 70 %.
Kemudian masa transisi dari bertahan ke menyerang, perlu ditingkatkan. Selain itu, kesiapan para pemain pengganti, harus benar-benar dimatangkan.
“Melemahnya antar lini di akhir-akhir pertandingan menjadi sorotan kami, setelah pemain baru masuk. Banyak kesalahan mendasar, termasuk salah passing, “ ungkapnya, Minggu (04/09).
Pelatih asli Desa Kebonagung (Bencili) Kecamatan Sulang ini menambahkan pihaknya mengagendakan uji coba sekali lagi keluar wilayah Rembang.
“Kalau misalnya kompetisi Liga 3 fix diadakan tanggal 18 September. Tapi kalau mundur, kita bisa nambah uji coba dua kali lagi. Satu away dan satu kali di Rembang, asalkan penataan Stadion Krida Rembang sudah jadi, “ imbuh Rento, sapaan akrab Hadi Surento.
Pertandingan uji coba antara tim PSIR Rembang dengan tuan rumah Persebi Boyolali berlangsung sangat seru. Tampak hadir pula puluhan orang suporter mendukung PSIR.
Anak-anak PSIR mampu mencetak 2 gol lebih dulu, melalui tendangan M. Fan’ni Nabil Aufa menit ke-18 dan Rizki Ardiva Cahya Putra menit ke-28.
Memasuki menit 80, pelatih PSIR Rembang mengganti hampir seluruh pemain, agar mereka bisa ikut merasakan pertandingan dengan tim sekelas.
PSIR mulai kedodoran, sehingga tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan, salah satunya melalui gol dari tendangan penalti. Skor 2 – 2 sekaligus menutup pertandingan tersebut.
“Saya tetap mengapresiasi semangat anak-anak PSIR mas. Kebetulan kita sampai di Boyolali jam 3 sore, sampai stadion langsung main. Jadi faktor capek, kemungkinan ikut mempengaruhi, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).