Rembang – Siapa sangka kekuatan kuda-kuda kaki, ternyata sangat menentukan ketika bulutangkis, utamanya pada waktu bermain tunggal (single).
Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Rembang, Agus Salim menyampaikan hal itu, saat hadir menjadi pemain tamu PB. Bolo Siwo (Seksi Wartawan Olahraga) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang, di GOR Firby, Kamis malam (18 Agustus 2022).
Menurut Agus, ketika posisi kaki sudah kuat, maka untuk menjangkau shuttlecock akan lebih enak.
“Kunci terpenting di kekuatan kaki. Kalau langkahnya betul, pasti ambil bolanya (shuttlecock-Red) kepenak. Kalau tangan gampang latihannya, justru yang terpenting adalah di kaki, “ terangnya.
Jika posisi kaki tidak kuat, biasanya pemain tunggal akan kerepotan sendiri.
“Biasanya mati sendiri, out sendiri. Pemain single nggak boleh banyak mati sendiri. Kalau kaki kuat di tengah, kita akan siap cock mau didrop kedepan atau akan dismash, “ kata Agus.
Ia mencontohkan seperti Susi Susanti, dari sisi permainan tidak begitu bagus. Tapi langkahnya luar biasa, sehingga mampu menjangkau shuttlecock yang diarahkan lawan.
“Susi Susanti kayak pemain karet julukannya, cock di mana saja bisa diambil, “ imbuhnya.
Selain kekuatan kaki, menurut Agus, cara servis juga turut menentukan selama main tunggal. Dulu eranya Rudi Hartono dan Liem Swie King, servis kerap diarahkan ke garis belakang, agar temponya lebih lamban dan bisa menunggu cock diarahkan oleh pemain lawan.
Berbeda dengan sekarang, servis tertuju ke garis depan, dengan harapan cock dikembalikan ke atas, lalu bisa dismash. Mengingat, rata-rata pemain saat ini lebih mengandalkan kecepatan dan kekuatan.
“Tapi tentu saja melihat lawannya dulu ya. Kalau lawan pemain cepat, servis depan. Begitu lawan agak lamban, pilih servis ke belakang. Contoh pemain putri, lebih banyak servis belakang, “ paparnya.
Sedangkan untuk main ganda, Agus Salim yang juga Kepala Dinas Perumahan Dan Permukiman Kabupaten Rembang ini berpendapat lebih memadukan kekompakan permainan dengan tandemnya.
“Kalau ganda, tergantung yang diajak duet. Satu sama lain, saling terkait, “ pungkas Agus.
Ketua Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Kabupaten Rembang, Muhammad Fadlil mengatakan kehadiran Ketua PBSI merupakan kesempatan berharga, untuk menimba ilmu secara langsung.
“Bagaimana teknik servis, posisi dan langkah. Banyak yang kita pelajari dari kehadiran pak Agus Salim. Biar temen-temen Bolo Siwo nambah skill saat main, “ ungkap Fadlil.
Dalam kesempatan itu, Ketua PBSI Kabupaten Rembang, Agus Salim mencoba main tunggal maupun ganda.
Menjadi sangat menarik, ketika main tunggal, Agus yang sudah berusia 57 tahun bermain simple dan taktis, melibas semua lawan-lawannya yang jauh lebih muda dengan kemenangan mutlak.
Bahkan tak jarang, pemain lawan sampai jatuh bangun untuk mengembalikan cock. (Musyafa Musa).