

Rembang – Penyakit darah tinggi atau hipertensi yang sudah parah, bisa menimbulkan kebutaan.
Dokter spesialis penyakit dalam RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, dr. Tjoe Ivone Wulansari Sp.PD mengaku pernah menangani seorang pasien darah tinggi hingga buta.
Ia menyebut darah tinggi yang tidak terkendali, akan menyerang retina mata. Maka ketika sudah terkena darah tinggi, pasien disarankan check up rutin bagian jantung, ginjal dan mata, untuk mendeteksi apakah organ-organ itu sudah terdampak.
“Kalau terjadi kebutaan, akan sulit kembali. Dokter mata punya alat khusus untuk melihat. Saya pernah menangani 1 pasien, sudah parah sampai buta. Karena nggak bisa kemana-mana, harus diladeni akhirnya membebani keluarga, “ ungkapnya.
Dokter Ivone menambahkan ketika pasien sudah sampai pada tingkatan darah tinggi tingkat III, harus minum obat seumur hidup. Kondisi ini tak hanya dialami warga lanjut usia, tetapi juga usia muda.
“Kalau grade tiga, hampir tidak mungkin tanpa obat. Minum obatnya sampai seumur hidup, “ terang dokter yang tinggal di Desa Tasikagung, Rembang ini.
Ia memperinci sejumlah gejala mengancam jiwa, ketika seseorang mengalami darah tinggi tingkat III. Diantaranya kepala pusing, pandangan kabur, nyeri dada, sesak nafas, bicaranya mulai ngelantur, bahkan sampai kejang-kejang tidak sadarkan diri.
“Kalau hipertensi di atas 180, artinya hipertensi krisis, “ imbuhnya.
Maka ia mengajak masyarakat untuk selalu menjaga pola makan yang sehat, istirahat teratur, mengurangi beban berat pikiran (stres) dan rutin berolahraga.
“Sehingga kalaupun terjadi hipertensi, tidak semakin parah. Namun bisa dikontrol dan dapat segera dikendalikan, “ pungkas Dokter Ivone ketika sesi wawancara dengan Reporter R2B dalam program talk show Bincang-Bincang Tentang Kesehatan, belum lama ini. (Musyafa Musa).