Kondisi Ironis Kabupaten Rembang Sebagai Daerah Pantai, Imbasnya Pada Stunting
Wakil Bupati Rembang bersama Ketua Tim Penggerak PKK hadir dalam kampanye gemar makan ikan di Desa Karangsari Kecamatan Sulang, Kamis (02/06).
Wakil Bupati Rembang bersama Ketua Tim Penggerak PKK hadir dalam kampanye gemar makan ikan di Desa Karangsari Kecamatan Sulang, Kamis (02/06).

Rembang – Angka anak stunting (gagal tumbuh akibat kurang gizi-Red) di Kabupaten Rembang mengalami penurunan. Tahun 2021 lalu mencapai 23 %, kini pada tahun 2022 turun menjadi 18 %.

Saat hadir dalam kegiatan kampanye Gemar Makan Ikan di Taman Sarinah Desa Karangsari Kecamatan Sulang, hari Kamis (02 Juni 2022), Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ menargetkan pada tahun 2024 mendatang, angka stunting dapat terus ditekan hingga 14 %.

“Desa Karangsari ini termasuk salah satu desa prioritas penurunan stunting. Kalau prioritas maka harus menjadi perhatian. Penurunan stunting di Kabupaten Rembang cukup signifikan. Bahkan saya berani bilang, kita bisa berada di 1 digit pada 2024, insyaallah, “ kata Wakil Bupati yang biasa disapa Gus Hanies ini.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Rembang, Hasiroh Hafidz yang juga Ketua Forum Peningkatan Angka Konsumsi Ikan mengatakan ibu-ibu berperan penting.

Ia berharap kaum ibu dapat menyediakan menu wajib berbahan ikan, ketika menyajikan menu makanan bagi keluarganya masing-masing.

“Cemilan berbahan ikan juga banyak saat ini. Seperti rengginang teri, bakso ikan dan lainnya. Banyak orang luar sekarang pesan makanan berbahan ikan di Rembang, pesenan mau Lebaran membludak kemarin, monggo kita ikut mengkonsumsi juga, biar tidak menjadi stunting (anak-anak kita-red), “ tutur Hasiroh.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Rembang, Sofyan Cholid mengakui meski berada di kawasan pesisir pantai, namun angka konsumsi ikan di Kabupaten Rembang masih rendah.

Tahun 2021 pada angka 38,9 Kg/kapita/tahun, kemudian tahun 2022 sebesar 43,7 Kg/kapita/tahun.

Padahal angka konsumsi ikan tingkat nasional di tahun 2022 sudah menembus 59,53 Kg/kapita. Menurutnya, ikan sangat relevan untuk mendukung program perbaikan gizi masyarakat dan penanganan stunting.

“Kandungan gizi ikan ini terutama Omega 3 ikan itu penting sekali di 1000 hari pertama kehidupan. Di situ benar-benar terjadi pembentukan otak, nah omega 3 ini bisa membantu dalam pembentukan otak dan ada kalsium dalam kandungan ikan untuk membantu pertumbuhan, ” terangnya.

Sofyan menambahkan pihaknya berinisiatif meningkatkan kampanye makan ikan, agar masyarakat semakin tergugah dan kreatif dalam mengolah ikan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan