Sale – Pengguna jalan kerap merasakan perbedaan mencolok, saat melintas di jalan perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, tepatnya di wilayah antara Sale Kabupaten Rembang dengan Jatirogo Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Muhammad, seorang pengguna jalan dari Rembang menilai perbedaan mencolok tersebut adalah kondisi jalan dan lampu penerangan jalan umum (LPJU).
Ia memperinci kondisi jalan di Jawa Timur cukup lebar, bermarka dan sangat mulus dengan kualitas aspal yang bagus, sedangkan begitu masuk wilayah Jawa Tengah, jalannya sempit, marka sudah memudar, rusak dan tidak rata.
“Jadi ketika berada di dalam mobil, lewat jalan provinsi Jawa Timur bisa tidur nyenyak. Begitu masuk Jawa Tengah langsung terasa gronjal-gronjal, mobil goyang-goyang, sontak bangun dari tidur, “ ungkapnya, Minggu (29 Mei 2022).
Perbedaan berikutnya terkait LPJU. Di jalan provinsi Jawa Timur, LPJU berjajar rapi, sehingga terang pada malam hari.
Ia membandingkan masuk Jawa Tengah cukup gelap, lantaran LPJU minim, bahkan cenderung “tertolong” oleh lampu-lampu di depan rumah warga.
“Kalau dari Jawa Timur terang, nanti masuk Jawa Tengah gelap. Sebagai pengguna jalan, dua masalah ini sangat terasa, “ imbuhnya.
Muhammad berharap ketertinggalan daerah perbatasan di Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang ini menjadi program prioritas pemerintah. Khusus jalan merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, karena termasuk jalan provinsi.
Sedangkan lampu penerangan jalan umum, dapat ditangani bersama-sama Pemkab Rembang maupun Pemprov Jawa Tengah.
“Ya harapannya mereka bisa saling berkoordinasi untuk mengatasi, biar ketimpangan daerah perbatasan Jawa Tengah, tidak terlalu jauh tertinggal dengan Jawa Timur. Yang penting, kita sebagai pengguna jalan merasa nyaman, “ beber Muhammad.
Masalah ketimpangan daerah perbatasan kedua provinsi, diakui Bupati Rembang, Abdul Hafidz. Menurutnya, dalam beberapa kali kesempatan, Pemkab Rembang sudah mengkoordinasikan peningkatan jalan Sedan – Sale, dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Beberapa titik sudah dibeton, tapi memang ada ruas-ruas jalan yang belum ditingkatkan, “ ujar Bupati.
Hafidz menambahkan masalah LPJU juga menjadi perhatian. Bahkan kalimat “Habis Gelap, Terbitlah Terang” sering dipakai, untuk mengibaratkan kondisi perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Lewat Jawa Tengah gelap, masuk Jawa Timur terang, jadi habis gelap, terbitlah terang, “ tuturnya, belum lama ini.
Bupati memastikan selain anggaran Pemkab, pihaknya juga mengupayakan penambahan LPJU kepada tingkat provinsi maupun pusat.
“Akan kita cukupi bertahap. Kalau di kota terang, maka di desa juga harus terang. Hal itu menjadi tekad kami, “ tandasnya. (Musyafa Musa).