Pohon Beringin Ukuran Raksasa Tumbang, Makam Mbah Soleh Masih Utuh
Kades Panohan Kecamatan Gunem, Amir Fuad menunjukkan pohon yang roboh. (insert) kondisi makam masih utuh.
Kades Panohan Kecamatan Gunem, Amir Fuad menunjukkan pohon yang roboh. (insert) kondisi makam masih utuh.

Gunem – Anda mungkin pernah mendengar kisah makam Mbah Muhammad Sholeh atau dikenal pula dengan sebutan Ki Ageng Panohan di Desa Panohan, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.

Makam yang sempat viral tersebut, dikelilingi akar pohon beringin, sehingga untuk keluar masuk, para peziarah harus melewati lingkaran akar pohon yang sangat sempit.

Nah..pohon beringin yang diperkirakan usianya sudah ratusan tahun itu tumbang pada Rabu siang (09 Maret 2022), ketika turun hujan deras disertai angin kencang.

Kepala Desa Panohan, Kecamatan Gunem, Amir Fuad mengatakan dibalik peristiwa tersebut muncul keajaiban, karena meski makam berada di bawah pohon, namun sama sekali tidak mengalami kerusakan.

“Alhamdulilah untuk makamnya aman, ndak ada yang rusak di dalamnya. Kayak ada yang melindungi gitu, “ kata Amir.

Amir Fuad menambahkan setelah kejadian itu, masyarakat Desa Panohan bersama-sama kerja bhakti membersihkan ranting-ranting pohon, dibantu pekerja yang menggunakan gergaji mesin.

Warga nantinya juga akan menggalang dana swadaya, untuk mendirikan bangunan joglo di atas pusara makam. Kemungkinan besar bentuk pintu makam berupa akar akan dipertahankan seperti sebelumnya. Namun perlu menyesuaikan kondisi terkini.

“Insyaalah kita akan dirikan joglo di makam, “ imbuhnya.

Jika mengacu silsilah keturunan yang ada di pendopo sebelah selatan makam, Mbah Sholeh atau Ki Ageng Panohan masih dzurriyah Nabi Muhammad SAW dari jalur Sayyidina Husain, Putera Siti Fatimah yang tak lain adalah puteri Nabi Muhammad SAW.

Mbah Sholeh juga merupakan keturunan Sunan Gunungjati atau Maulana Syarif Hidayatullah. Oleh masyarakat setempat, Ki Ageng Panohan diyakini tokoh penyebar agama Islam yang babat alas di wilayah Kabupaten Rembang bagian selatan.

Banyak peziarah dari berbagai daerah datang ke makam Ki Ageng Panohan. Rata-rata mereka penasaran dengan keunikan pintu makam yang berbeda dengan makam-makam pada umumnya.(Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan