

Sarang – Jembatan di Desa Gonggang, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang terputus akibat curah hujan tinggi, yang memicu luapan air sungai.
Kepala Desa Gonggang, Hadi Mulyo menjelaskan berawal dari banyaknya tumpukan sampah ranting-ranting pohon menghambat di bawah jembatan, berdampak pada aliran air sungai tidak lancar.
Masyarakat bergotong royong untuk membersihkan, namun datang banjir lagi yang juga membawa material ranting-ranting pohon dalam jumlah lebih banyak. Parahnya, bercampur dengan lumpur, sehingga upaya pembersihan tidak maksimal.
Setelah itu, turun hujan deras yang memicu naiknya air sungai. Tak kuat menahan arus, tiang jembatan ambrol dan akhirnya memutus jembatan. Dari total panjang jembatan 27 Meter serta lebar 2,2 Meter, separuh diantaranya putus.
“Sampah kita bersihkan lagi sudah nggak sanggup, sehingga air menghantam tiang jembatan, langsung ambrol, “ ujarnya.
Tidak hanya memutus jembatan, luapan air sungai juga menggerus tebing dan lahan pertanian di dekat jembatan milik penduduk setempat.
“Sawah ditanami cabai, lahan milik pribadi yang rusak sangat lebar sekali ini pak, “ imbuh Kades.
Hadi Mulyo menambahkan jembatan yang putus dulunya dibangun era tahun 2000 an atau sudah berusia 22 tahun, melalui dana swadaya masyarakat Desa Gonggang.
Meski berstatus sebagai jalan pertanian, namun jembatan itu sangat penting untuk mobilitas warga yang akan menuju desa tetangga, seperti Dadapmulyo dan Babaktulung.
“Tiap hari ya ramai lalu lalang warga yang lewat situ, jadi penting sekali untuk masyarakat, “ bebernya.
Menurutnya saat ini jembatan darurat terbuat dari bambu sudah dibuat. Hanya saja menempati lahan pribadi milik warga, sehingga jembatan utama yang putus, tetap mendesak harus segera diatasi.
“Jembatan darurat dari bambu sudah jadi, tapi kan sifatnya sementara, “ pungkas Hadi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Sri Jarwati mengatakan sejak Senin pagi (28/02) sampai sore, pihaknya berada di Desa Gonggang, guna memantau lokasi dan membantu langkah-langkah penanganan.
“Karena curah hujan masih tinggi, material sampah ranting-ranting pohon masih perlu diwaspadai. Jadi warga bisa memantau, supaya jembatan darurat tidak rawan. Hasil pendataan jembatan putus, kita sampaikan ke pimpinan, “ terang Sri. (Musyafa Musa).