Rembang – Perputaran uang dari hasil panen durian di Kabupaten Rembang selama tahun 2021, perkiraan mencapai Rp 9 Miliar.
Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto menyampaikan hal itu di sela-sela kegiatan lomba durian lokal Rembang bertajuk “Pasti Marem Cup 2022” di Aula Kantor Dintanpan, hari Jumat (11 Februari 2022).
Angka tersebut dihitung dari produksi 5.807 kwintal, dikalikan dengan harga rata-rata Rp 50 Ribu.
“Itu asumsi perputaran ekonomi, dari pemilik pohon ke pengepul, ke pengecer maupun ke konsumen langsung. Ini kan potensi luar biasa, “ terangnya.
Agus menambahkan kedepan fokus pada pencanangan bibit unggul durian, untuk regenerasi. Selain itu, mewujudkan sentra-sentra baru buah durian di Kabupaten Rembang. Tidak hanya Kecamatan Lasem dan Pancur saja, tapi diperluas ke kecamatan lain, seperti Sluke, Sedan, Gunem, Kragan, Sale maupun Kecamatan Bulu.
“Total ada 8 kecamatan yang punya potensi. Kalau saat ini yang populasinya masih sedikit-sedikit itu, akan kita dorong menjadi sentra-sentra baru durian, “ imbuh Agus.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz membenarkan potensi luar biasa ini layak dikembangkan, sehingga akan menambah nilai ekonomi durian. Ia memerintahkan Dinas Pertanian Dan Pangan meningkatkan budidaya sekaligus menggencarkan promosi durian.
“Saya menyimpulkan tanaman hortikultura termasuk durian punya nilai ekonomi sangat tinggi. Saya mendorong ada kawasan, jadi tidak orang per orang yang penting nanam, “ ungkapnya.
Dalam lomba durian tersebut, juara 1 direbut Kamaludin, warga Desa Suntri Kecamatan Gunem. Pria berusia 48 tahun itu sama sekali tidak menyangka duriannya akan menjadi yang terbaik, karena tidak ada persiapan khusus.
“Saya semula menolak ikut, karena belum siap ikut lomba. Soalnya baru dikabari hari Selasa lalu. Nggak nyangka malah dapat juara 1, “ ujarnya.
Kamaludin menambahkan durian yang juara 1 kebetulan jenis montong, pohonnya ditanam di kaki perbukitan Gunung Buthak, sekitar makam Jatikusumo. Ia biasa menjualnya kepada tengkulak Rp 100 Ribu, sedangkan untuk ukuran besar mencapai Rp 150 Ribu. Bagi Kamaludin, tingkat ketebalan buahnya sangat istimewa.
“Makan 1 lining saja, saya jamin sudah puas sekali, “ kata Kamaludin.
Kamaludin berhak mendapatkan hadiah uang tunai Rp 1,5 Juta. Sedangkan untuk juara II durian milik Komar warga Desa Rakitan Kecamatan Sluke dan juara III diraih durian milik Haqim dari Desa Labuhan Kidul Kecamatan Sluke. Ada pula juara favorit, durian milik Joko Priyono asal Lasem. (Musyafa Musa).