Bupati Dorong Semua Guru Tidak Tetap (GTT) Ikut Seleksi PPPK, Terselip Kendala
Aksi guru honorer (ilustrasi suara.com).
Aksi guru honorer (ilustrasi-suara.com).

Rembang – Dari total 1.220 orang guru tidak tetap (GTT) di Kabupaten Rembang, baru sekira 500 an yang sudah memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2022 ini.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menjelaskan masih ada 700 an yang belum memenuhi ketentuan. Ia memerintahkan kepada Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Rembang untuk membantu dan intensif melakukan verifikasi, supaya semua guru tidak tetap bisa ikut seleksi PPPK.

Mengingat, pihaknya sudah berkomitmen agar kuota PPPK tenaga guru yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi sebanyak 1.209 akan dipenuhi Pemkab Rembang 100 %.

“Kuota yang diberikan, akan kami penuhi semua. Hanya masalahnya bapak ibu guru untuk masuk kesana, harus memenuhi syarat. Dapodik (data pokok pendidikan) diatur sesuai ketentuan yang ada. 500 lebih sudah, masih ada 700 an. Akan kami serahkan sepenuhnya kepada kepala dinas untuk melakukan verifikasi, biar 1.220 GTT bisa ikut seleksi PPPK tahun ini, “ tandasnya.

Hafidz menyampaikan penjelasan ini supaya tidak memunculkan polemik maupun klaim dari pihak-pihak tertentu, menyangkut perjuangan GTT menjadi PPPK.

Ia membenarkan gaji GTT masih jauh di bawah layak. Meski demikian, Bupati menyebut bahwa sedikitpun penghasilan yang diperoleh akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tapi sebaliknya, berapapun besarnya pendapatan tidak akan cukup, manakala untuk memenuhi gaya hidup.

“Ini adalah perjuangan kita semua, untuk memenuhi kesejahteraan para guru. Sekali lagi, berapapun kecil yang kita terima, insyaallah cukup untuk kebutuhan hidup. Tapi berapapun besarnya nggak akan cukup, kalau untuk memenuhi gaya hidup. Artinya apa, yang kita dapat harus kita syukuri, “ terang Bupati.

Sementara itu, Heni Asriah, seorang guru tidak tetap di SD N Trenggulunan Kecamatan Pancur menyambut baik rencana tersebut. Ia berharap tidak hanya GTT, tetapi pegawai tidak tetap (PTT) sekolah, juga bisa ikut seleksi PPPK.

“Karena mereka juga sama-sama memberikan andil terhadap kelangsungan dunia pendidikan, “ ujar Heni. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan