Jatuh Dari Truk Karena Ulah Anak Jalanan, Bupati Hadir Saat Pemakaman Korban
Bupati Rembang, Abdul Hafidz (pegang microphone) Senin siang (17/01) hadir di rumah duka, warga Desa Bangunrejo Kecamatan Pamotan yang meninggal dunia.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz (pegang microphone) Senin siang (17/01) hadir di rumah duka, warga Desa Bangunrejo Kecamatan Pamotan yang meninggal dunia.

Pamotan – Suasana pemakaman MA, remaja berusia 17 tahun di Desa Bangunrejo, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang berlangsung dalam suasana haru, Senin (17/01) siang sehabis Dzuhur.

Kepala Desa Bangunrejo Kecamatan Pamotan, Kusminanto menjelaskan ia bersama perwakilan keluarga membawa jenazah MA dari Ngawi, Jawa Timur Senin pukul 01.00 dini hari dan tiba di rumah duka pukul 04.30 pagi.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz juga ikut hadir. Bahkan mewakili pihak keluarga, ketika prosesi pemberangkatan jenazah menuju makam.

“Pak Bupati juga rawuh, yang mamitke ketika jenazah akan diberangkatkan, beliau pak Bupati, “ ujar Kades, Selasa (18/01).

Korban MA ini merupakan anak bungsu dan laki-laki satu-satunya dari total 4 bersaudara. Pihak desa sempat menanyakan kemungkinan asuransi Jasa Raharja. Namun tidak ada, karena peristiwa itu termasuk kriminalitas dan bukan kategori kecelakaan. Lagipula dari keluarga korban juga tidak mengharapkan.

“Kebetulan keluarga korban ini tergolong keluarga paling mampu di situ. Korban sendiri meski mondok di pesantren, baru saja dibelikan mobil. Anak laki-laki satu-satunya, ya wajar sekali kalau keluarga sangat terpukul mas, “ imbuhnya.

Kusminanto menambahkan ketika mengurus pemulangan jenazah, ia mendapatkan laporan kejadian dari pihak kepolisian, bahwa semula MA yang mondok di Kecamatan Sarang, Rembang bergabung dengan 2 rekannya yang mondok di Bojonegoro. Mereka bertiga sempat bermain ke Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Akan pulang ke pondok masing-masing, dengan cara menumpang kendaraan yang melintas. Saat berada di Ngawi, Jawa Timur, tiga santri ini menumpang truk bermuatan genteng. Tak berselang lama, ketika truk berhenti di lampu bang jo (traffic light), menyusul naik 2 anak jalanan. Diduga anak jalanan tersebut ingin merebut tas yang dibawa santri.

Merasa terganggu, santri bermaksud akan turun dari truk. Saat itulah, MA terjatuh dan menderita luka parah di bagian kepala, hingga menghembuskan nafas terakhir. Usai kejadian, sopir truk genteng berhasil menangkap pelaku yang akan kabur.

“Jadi ceritanya begitu, numpang truk. Habis itu diganggu oleh anak jalanan. Yang warga saya, jatuh dari atas truk, meninggal dunia. Sedangkan 2 temannya selamat. Kemarin masih di Ngawi jadi saksi, diperiksa polisi. Pelakunya juga sudah diamankan di Polres Ngawi, “ beber Kusminanto.

Saat berada di Ngawi, pihak keluarga korban menolak autopsi jenazah, sehingga proses pemulangan jenazah menjadi lebih cepat.

“Pak Reskrim ya tanya ke saya, gimana kalau nantinya saat sidang, makam harus dibongkar. Saya jawab tidak mungkin, selama keluarga tidak menuntut, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan