Pesantren Di Dalam Rutan, Ponpes An Nur Terjunkan Belasan Ustadz
Kepala Rutan Rembang, Supriyanto (kaos merah) memantau kegiatan warga binaan yang sedang mengaji bersama ustadz dari Pondok Pesantren An Nur Lasem.
Kepala Rutan Rembang, Supriyanto (kaos merah) memantau kegiatan warga binaan yang sedang mengaji bersama ustadz dari Pondok Pesantren An Nur Lasem.

Rembang – Ada pondok pesantren di dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Rembang.

Keren ya..di sini 125 an orang warga binaan mendapatkan bekal agama, layaknya santri di pesantren. Tapi lebih ke arah pendalaman sholat dan mengaji kitab suci Alqur’an. Semua dipusatkan di Masjid At Taubah yang berada di dalam Rutan.

Kepala Rutan Rembang, Supriyanto menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan Pondok Pesantren (Ponpes) An Nur Lasem yang diasuh Gus Qoyum.

Para pengajar dari Ponpes An Nur Lasem sebanyak 13 orang bergantian datang ke Rutan Rembang tiap hari Rabu dan Sabtu, untuk membimbing warga binaan. Kegiatan tersebut sudah berjalan sejak bulan Juni 2021 lalu.

“Alhamdulillah kerja sama dengan Ponpes An Nur Lasem berlangsung dengan baik sampai saat ini. Tiap Rabu dan Sabtu, pengajar dari Ponpes datang ke Rutan untuk mengajari warga binaan, ya sholat, mengaji, hafalan ayat-ayat pendek, “ tuturnya.

Supriyanto mengamati rata-rata pelaku melakukan tindak kejahatan, karena rohaninya kosong dan hanya masalah perut yang dipikirkan. Maka ia berupaya menggugah kesadaran warga binaan, yakinlah ketika rohani terisi, perut pun akan terisi.

“Begitu sebaliknya, kalau perut penuh namun rohani kosong, maka akan rawan berbuat kejahatan, “ imbuh Supriyanto.

Pihak Rutan Rembang meminta masyarakat yang kebetulan punya saudara maupun kerabat sebagai warga binaan di Rutan Rembang, tidak perlu merasa khawatir, karena saat ini pembinaan rohani betul-betul diperhatikan.

Harapannya, saat mereka bebas, bisa menyadari kesalahan masa lalu dan kembali ke jalan yang benar.

“Kami minta dukungan dari masyarakat yang keluarganya ada di sini. Tak perlu cemas, di Rutan Rembang, sudah beda dengan yang dulu-dulu, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan