Soal Lampu Penerangan Pantura, Bupati Mengaku Malu “Habis Gelap, Terbitlah Terang…”
Iring-iringan mobil saat memasuki jalur Pantura Kaliori, Rembang.
Iring-iringan mobil saat memasuki jalur Pantura Kaliori, Rembang.

Rembang – Kondisi jalur Pantura Kabupaten Rembang yang masih cukup gelap pada malam hari, menjadi keluhan para pengguna jalan.

Selain rawan memicu kecelakaan lalu lintas, hal itu juga rawan tindak kejahatan penjambretan.

Seorang sopir travel, Ahmad Tofa mengungkapkan perlu ada perhatian serius dari pemerintah, supaya lampu penerangan jalan umum (LPJU) terus ditambah.

“Hampir tiap hari saya melintas di jalur Pantura Rembang, saya merasa penerangan jalan masih sangat kurang. Sebagai warga Rembang, mohon masalah ini serius diperhatikan, “ kata warga Kecamatan Kaliori ini, Senin (13/12).

Hal senada diungkapkan sopir truk dari Desa Waru, Rembang, Ngasijan. Ia berpendapat kondisi jalan maupun penerangan di jalur utama Rembang masih kalah jauh, jika dibandingkan dengan daerah-daerah tetangga.

“Sama kota-kota lain ya jauh. Rembang itu minim pencahayaan pak. Contoh gampangnya saja, dari jalur barat sampai Taman Kartini Rembang, coba lewat kalau malam hari seperti apa kondisinya, “ tuturnya.

Sementara itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz dalam satu kesempatan belum lama ini mengaku malu, ketika perjalanan malam hari masuk Pati, keadaannya terang. Begitu masuk Rembang gelap dan giliran masuk Bulu, Tuban – Jawa Timur terang lagi.

“Kami ini malu. Dari Pati terang, masuk Rembang gelap, kemudian masuk Bulu, Tuban terang lagi. Jadinya habis gelap, terbitlah terang, “ ujar Bupati.

Hafidz menambahkan pihaknya sudah berulang kali mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk menambah lampu penerangan jalan umum. Termasuk ketika ada kunjungan DPR RI ke Rembang, beberapa waktu lalu, masalah itu juga disampaikan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan