Lasem – Membantu hewan qurban untuk sesama umat Islam di Indonesia, mungkin sudah sering dilakukan. Tapi bagaimana jika ada warga Indonesia, akan membantu hewan qurban untuk pengungsi Palestina ?
Nah..upaya ini ditempuh oleh NU Care Lembaga Amal Zakat Infaq Sadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Lasem, yang berpusat di kompleks Masjid Jami’ Lasem, Kabupaten Rembang.
Ketua NU Care Lazisnu Lasem, Abdullah Hamid menuturkan pihaknya menggalang bantuan untuk pengungsi Palestina, total terkumpul uang Rp 50.310.000.
Bantuan diwujudkan Sembako, obat-obatan, mainan anak-anak, hingga membantu pembangunan rumah sakit di Hebron – Palestina. Tahap kelima ini karena menjelang Idul Adha, pihaknya memutuskan bantuan berupa domba hewan qurban.
“Area NU Lasem meliputi Lasem, Sluke, Pancur, Kragan dan Kecamatan Sarang. Kami tidak terlalu woro-woro, tapi alhamdulillah terkumpul 50 Juta 310 Ribu. Bantuan tahap kelima, berupa hewan qurban. Masyarakat pengungsi tentu juga butuh asupan gizi, salah satunya dari daging qurban, “ ungkapnya, Jum’at (16/07).
Lalu bagaimana supaya bantuan hewan qurban bisa sampai ke Palestina ? NU Care Lazisnu Lasem berkoordinasi dengan NU Care Lazisnu Pusat, kemudian diberikan referensi sejumlah pihak yang bisa dihubungi.
Salah satunya adalah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di Yordania, sebuah negara yang berbatasan langsung dengan Palestina. Uang dari NU Care Lazisnu Lasem dikirim ke rekening PCINU Yordania. Merekalah yang menindaklanjuti, dengan survei ke pasar hewan, memilih domba qurban dan memasukkan ke lokasi penampungan, bersama dengan hewan qurban dari donatur-donatur lain.
“Alhamdulillah mendapatkan hewan qurban terbaik. Soalnya kalau waktu mepet dengan Idul Adha, akan semakin sulit membeli hewan qurban, “ imbuh warga Desa Dorokandang, Kecamatan Lasem ini.
Ada aturan di sana, penyembelihan hewan qurban tidak boleh di perkampungan, sebagaimana lazimnya di Indonesia. Tetapi penyembelihan harus dilakukan ke tempat pemotongan hewan. Nantinya setelah disembelih, daging qurban akan langsung dibagikan kepada pengungsi Palestina. Ia berharap bisa membuat mereka sedikit bahagia. Ketika penyaluran bantuan sebelumnya, Abdullah sempat ingin menangis melihat video kiriman tanggapan positif dari pengungsi.
“Nggak menyangka bantuan bisa sampai sana, Allah yang mengatur semuanya. Kami terharu, “ ungkapnya lirih.
Abdullah menegaskan pihaknya sama sekali tidak bermaksud memamerkan bantuan bagi pengungsi Palestina. Namun semata-mata ingin menggugah kesadaran masyarakat, utamanya umat Islam, untuk tetap peduli dengan saudara-saudara kita yang menghadapi kesusahan, di manapun mereka berada. (Musyafa Musa).