

Sarang – Sebuah kapal terbakar di lokasi penggalangan milik Ahmad Rif’an (43 tahun) di Dusun Kesambi, Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, hari Kamis (15/07) sekira pukul 18.00 Wib.
Api berkobar cepat, karena tiupan angin kencang di pinggir laut. Warga yang memergoki peristiwa tersebut, langsung bergotong royong memadamkan api.
Kapolsek Sarang, Iptu Pujiono, melalui Kanit Reserse Dan Kriminal Polsek Sarang, Aiptu Zaenal Abidin menjelaskan saat pihaknya mendatangi lokasi kejadian, situasi TKP sudah sangat ramai.
Berkat kesigapan masyarakat dan petugas, api berhasil dipadamkan sekira 20 menit kemudian. Badan kapal yang terbakar ditaksir mencapai 40 %, dengan nilai kerugian sekira Rp 30 an Juta.
“Kami juga sempat menghubungi petugas Damkar Pemkab Rembang. Mereka tiba di lokasi, kebetulan api sudah padam. Petugas Damkar tetap melakukan pendinginan, untuk memastikan tidak ada sisa-sisa api lagi, “ terangnya.
Aiptu Zaenal Abidin menambahkan kapal bernama KM Si Bolang tersebut merupakan kapal mini pursesine, sepanjang 20 Meter dan lebar 5,7 Meter. Kapal milik Saeroji (37 tahun) warga Desa Plawangan, Kecamatan Kragan, Rembang ini bukan penggalangan kapal baru. Melainkan kapal lama yang direnovasi.
“Sebenarnya 95 % sudah mau selesai, tinggal finishing kecil. Soalnya habis Idul Adha mau turun ke laut, “ imbuh Kanit Reskrim.

Berdasarkan hasil penyelidikan, diduga penyebab kebakaran karena puntung rokok yang dibuang sembarangan, kemudian menyambar tumpukan sampah, limbah sekam maupun serat-serat yang menumpuk banyak di dekat kapal.
“Keterangan dari saksi, kebetulan pekerja di kapal itu ada 5 orang perokok semua. Diduga ada kelalaian. Soalnya hari Selasa lalu, sebelum kejadian ini juga sempat muncul insiden kecil kobaran api di lambung kapal kiri, karena puntung rokok. Namun lekas diketahui, jadi bisa dengan cepat dipadamkan, “ urainya.
Pihak Polsek Sarang turut mengimbau masyarakat untuk lebih waspada. Lebih-lebih memasuki musim kemarau, potensi kerawanan kebakaran cenderung meningkat.
“Kalau merokok ya jangan dibuang sembarangan. Tapi sebisa mungkin dimatikan dulu, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).