

Rembang – Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Rembang, memberikan tali asih kepada puluhan orang petugas pemulasaraan dan pemakaman jenazah Covid-19 di Kabupaten Rembang, Jumat (16/7/2021).
Ketua DPC PKB Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) mengatakan pemberian tali asih tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk memperingati hari lahir (Harlah) ke – 23 PKB, sebagai wujud nyata PKB melayani warga.
“Ini salah satu bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan, terhadap negara terutama kepada petugas-petugas sosial. Meskipun nominalnya nggak banyak, nggak seberapa, namun ini sebagai wujud tali asih atau dalam bahasa Jawanya sebagai tondo tresno. Semoga bermanfaat, ” ucap Gus Hanies yang juga Wakil Bupati Rembang ini.
Senada, Sekretaris DPC PKB Rembang, Maslichan menjelaskan selain membagikan tali asih, pihaknya juga menyerahkan alat pelindung diri (APD) dan membagikan lembaran doa-doa tolak bala.
“Kita berbagi sebagai wujud kepedulian PKB kepada sesama. Untuk tali asih nominalnya Rp 150.000 hingga Rp 250.000. Ini kita lakukan secara bertahap, ” terangnya.
Seorang petugas pemulasaraan dan pemakaman jenazah Covid-19, Pukirno, warga Desa Pedak, Kecamatan Sulang yang biasa menjadi relawan pemulasaraan dan pemakaman jenazah Covid-19 di Makam Krapyak Rembang mengaku terbantu dengan tali asih yang diberikan DPC PKB Rembang.
“Ini tentu sangat membantu kami dalam melaksanakan tugas yang sangat berat, beresiko dan tidak mengenal waktu sehingga terpaksa keluarga sering kami tinggalkan. Sekali lagi terimakasih untuk PKB dan Gus Hanies, “ ujarnya.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Makam Desa Kabongan Kidul, Rembang itu, tampak hadir pula KH Mohammad Syarofuddin Ismail Qoimas (Mbah Syarof), salah satu pengasuh pondok pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang.
Mbah Syarof mengajak kepada seluruh masyarakat untuk lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan melaksanakan 5 M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan sebagai ikhtiar lahir memutus penyebaran Covid-19.
“Selain ikhtiar lahir, kita juga wajib melakukan ikhtiar batin dengan senantiasa banyak berdoa memohon kepada Allah semoga pandemi segera berlalu, ” tandas Mbah Syarof. (Musyafa Musa).