

Rembang – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Rembang tetap berupaya menjaga kaderisasi, di tengah hantaman pandemi.
Ketua Pengurus Cabang PMII Kabupaten Rembang, M. Minanurrochman saat berkunjung ke Studio R2B, hari Selasa (29 Juni 2021) menjelaskan kaderisasi lebih dijalankan melalui cara-cara informal.
Semisal memanfaatkan ketemu sesama rekan mahasiswa, saat kegiatan santai di luar kampus, sekaligus membahas trend perkembangan isyu yang sedang menjadi bahan sorotan masyarakat.
“Informal tapi rasa formal. Yang penting bagi kami forum diskusi jangan sampai berhenti. Mengajak mereka bisa berpikir, apa-apa yang perlu kita dalami, termasuk untuk pengembangan diri, “ ujarnya.
Yang membedakan, memang setelah pandemi ini kaderisasi lewat acara formal dengan mendatangkan banyak orang tidak dilakukan.
“Saya kira kaderisasi bisa dengan banyak cara. Anggota kami sejauh ini sudah mencapai 400 an orang, “ imbuh Minanurrochman.
Pemuda warga Dusun Gondan Desa Kalipang, Kecamatan Sarang ini menambahkan PMII Kabupaten Rembang mempunyai 5 komisariat yang tersebar di berbagai perguruan tinggi.
“Komisariat Al Kamal, kemudian STAI Al Anwar, Al Hidayat Lasem, lalu STIE YPPI Undip dan AKN gabung jadi satu, serta komisariat Universitas Terbuka (UT), “ paparnya.
Manakala muncul aspirasi yang harus disuarakan kepada pemerintah, pihaknya selama ini lebih memilih mengedepankan audiensi kepada pihak terkait. Sedangkan aksi demo turun ke jalan, menurut mahasiswa STAI Al Kamal Sarang ini menjadi langkah terakhir.
“Ya memang terkadang ada kader menghendaki langsung turun ke jalan saja, tapi prinsipnya kita lebih menekankan audiensi. Bisa pula lewat tulisan yang kita kemas dari jurnalis kampus, “ ungkapnya.
Saat ini, beberapa isyu sedang dipantau oleh PMII. Mulai isyu lokal, menyangkut dampak pandemi terhadap penanganan kerusakan infrastruktur jalan, hingga isyu nasional tentang rencana pemberlakuan pajak di sejumlah sektor yang rawan memberatkan masyarakat. (Musyafa Musa).