Lasem – Kitab suci Alqur’an pada era sekarang ini umumnya terbuat dari bahan kertas, tetapi ada kitab suci Alqur’an unik yang dimiliki oleh Pondok Pesantren Nurul Mustofa, di hutan perbukitan Desa Bonang, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang.
Kitab suci Alqur’an tersebut terbuat dari daun lontar. Hurufnya ditulis tangan, berbentuk seperti guratan-guratan, sehingga ketika membaca lebih sulit dan cenderung mengandalkan hafalan. Meski dari daun lontar, namun isinya lengkap, sama-sama 30 Juz.
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Mustofa, Syaifullah Abdillah mengaku mendapatkan kitab suci tersebut dari seorang musyafir yang belum ia kenal sebelumnya. Tidak diketahui kitab yang termasuk sangat langka itu, peninggalan tahun berapa.
“Musyafir itu memberikan ke saya sebagai hadiah, kira-kira 2 atau 3 tahun lalu, “ ujarnya.
Memegang dan membaca kitab suci Alqur’an dari daun lontar, menurut Syaifullah atau akrab disapa Gus Syaiful, bisa mengobati rasa kangen pada suasana tempo dulu, ketika kala itu kitab suci Alqur’an belum dicetak di kertas.
“Ya kadang pas kangen nuansa lama, kangen pada masa lalu. Ada kenangan tersendiri, “ imbuh Gus Syaiful.
Di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Mustofa yang kini lebih dikenal dengan Kampung Santri, Gus Syaiful tak melulu mensyiarkan agama Islam. Tapi budaya Jawa juga terasa melekat. Gus Syaiful begitu mencintai wayang kulit, sebuah seni yang dulunya menjadi sarana Wali Songo dalam berdakwah.
“Sejak muda, saya sudah senang seni wayang kulit. Keris, saya punya banyak. Ya mesti kita lestarikan, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).