Jalan Licin Berlumpur Kerap Memicu Pengendara Motor Kecelakaan, Pihak DPU Berikan Tanggapan
Jalan antara Desa Pamotan – Gambiran, kerap memicu kecelakaan lalu lintas, karena kondisinya sangat licin.
Jalan antara Desa Pamotan – Gambiran, kerap memicu kecelakaan lalu lintas, karena kondisinya sangat licin.

Pamotan – Tiap kali seusai hujan deras, jalan penghubung antara Desa Pamotan – Desa Gambiran Kecamatan Pamotan, menjadi titik rawan kecelakaan yang wajib diwaspadai para pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor.

Pasalnya, titik tersebut sangat licin, karena tidak ada saluran air (drainase). Akibatnya, air bercampur lumpur dari kawasan lahan Perhutani langsung masuk ke jalan raya. Sudah sering kecelakaan lalu lintas terjadi, bahkan sampai merenggut korban jiwa.

Kepala Desa Gambiran, Kecamatan Pamotan, Supangationo saat dikonfirmasi membenarkan hal itu.

“Faktanya memang demikian mas, pernah ada yang meninggal dunia terjatuh di jalur tersebut. Papasan sama mobil, pengendara motor agak minggir, tergelincir karena licin, “ ujarnya.

Menurut Supangationo, warga Desa Gambiran beberapa kali kerja bakti membersihkan ceceran sisa tanah di jalan, supaya tidak membahayakan.

“Jadi status jalan kewenangan Pemkab Rembang. Tapi kanan kirinya lahan Perhutani, digarap oleh petani persil atau pesanggem, “ imbuh Supangationo.

Supangationo mendesak dinas terkait membuat saluran drainase, minimal di sisi timur jalan, agar ketika hujan, air tidak langsung menggenangi jalan. Selain itu, perlu dipasangi rambu-rambu peringatan, supaya warga lebih waspada.

“Kami juga pernah masang tulisan, hati-hati licin rawan kecelakaan. Tapi kalau ada rambu permanen kan lebih baik. Syukur-syukur jalannya diperlebar, cuman bisa apa nggak, lha wong batasnya tanah Perhutani. Jalan masih sempit, “ pungkasnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Rembang, Sugiharto, Minggu siang (24 Januari 2021) menanggapi idealnya ketika ada proyek jalan, dilengkapi pula dengan saluran air. Tapi karena anggaran daerah terbatas, sehingga diprioritaskan pembangunan jalannya dulu.

“Kita akui yang Pamotan – Gambiran, ada titik jalan berlumpur dan licin. Soalnya pengaruh dari hutan gundul di sekitar lokasi, “ terangnya.

Sugiharto menambahkan pembuatan saluran air Pamotan – Gambiran belum direncanakan pada anggaran tahun 2021 ini. Namun pihaknya berjanji akan memasukkan sebagai skala prioritas. Untuk penanganan jangka pendek, DPU siap memperbaiki bahu jalan, sambil mengalirkan air dari badan jalan.

“Untuk drainase, kalau memungkinkan di APBD Perubahan 2021 atau APBD induk 2022. Kami juga mohon maaf kepada masyarakat. Kebetulan ini juga masih banyak anggaran untuk pembangunan fisik dialihkan ke penanganan Covid-19, “ kata Sugiharto.

Sementara itu seorang pengguna jalan, Amri mengatakan sering pengendara sepeda motor yang melintas di jalur Gambiran – Pamotan melaju dengan kecepatan tinggi, karena kebetulan kondisi jalan cukup bagus, baik dari arah selatan maupun utara.

“Kalau warga sekitar, mungkin sudah biasa. Tapi kalau yang baru lewat pertama kali, pasti akan kaget, ternyata ada titik jalan licin. Saat posisi kencang, motor akan rawan tergelincir. Yah makanya jangan ngebut kalau lewat Pamotan – Gambiran, “ ujarnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan