

Pancur – Tidak adanya pusat pertokoan dan pasar di Kecamatan Pancur, membuat daerah tersebut tak terlalu banyak kerumunan masyarakat. Meski demikian Tim Satuan Tugas (Satgas) di tingkat kecamatan tetap mengintensifkan patroli setiap malam, guna mengurangi potensi penyebaran Covid-19.
Camat Pancur, Suharto mengakui karakteristik daerahnya sangat berbeda, dibandingkan kecamatan-kecamatan lain.
“Alhamdulillah di sini tidak ada pertokoan, sehingga masyarakat tidak begitu banyak. Tetapi walaupun begitu bersama tim tetap rutin mengadakan kegiatan patroli tiap malam, ” paparnya, Kamis (14/01).
Dari hasil pantauan ketika patroli, mayoritas masyarakat sudah mematuhi jam malam bagi pemilik usaha warung, toko maupun warung kopi, dibatasi beroperasi hingga pukul tujuh malam. Jika masih ada yang membandel, petugas gabungan langsung mendatangi.
Sementara itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz saat memantau wilayah Kecamatan Pancur menyampaikan meskipun di Kecamatan Pancur tidak ada pasar, tetapi dinamika kegiatan sosial dan kemasyarakatan harus tetap dipantau, karena berpotensi memicu kerumunan massa. Semisal ada kematian warga, punya hajat kerja, maupun aktivitas pengajian. Mengingat kerumunan warga semacam itu harus dicegah dulu, setidaknya sampai tanggal 25 Januari mendatang.
“Bukan berarti kegiatan ekonomi saja pak. Jadi, semuanya. Edaran Pak Gubernur, acara keagamaan, acara kemasyarakatan, yang menimbulkan kerumunan dicegah dulu sampai tanggal 25, ini supaya diperhatikan. Jadi, mangke nek ana acara kematian, ya pemerintah harus hadir di sana. Mengatur jangan sampai terjadi kerumunan yang berlebihan, ” kata Hafidz.
Lebih lanjut Bupati mengapresiasi kerja Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kecamatan Pancur. Menurutnya, dengan kebersamaan dan kekompakan dalam menegakkan aturan protokol kesehatan, diharapan pandemi akan segera berlalu. (Musyafa Musa).