Rembang – Calon Bupati dan Wakil Bupati Rembang terpilih, Abdul Hafidz dan Mochamad Hanies Cholil Barro’ mempunyai cara unik untuk merayakan kemenangan Pilkada.
Rabu pagi (16 Desember 2020) sebelum berlangsung konferensi pers, keduanya duduk di tangga sisi utara Alun-Alun Rembang, sambil makan ketan, bareng dengan ketua partai politik pengusung, Ketua DPC PKB Sumarsono Sugeng dan Ketua DPD Golkar Kabupaten Rembang, Gatot Paeran.
Sedangkan dua ketua partai pengusung, PPP dan PDI Perjuangan berhalangan hadir, karena semalaman begadang mengawal jalannya rekapitulasi suara tingkat kabupaten di Gedung Balai Kartini. Dipilihnya Alun-Alun Rembang untuk memberikan keterangan pers, karena lokasi tersebut merupakan ikon Kabupaten Rembang.
Hafidz mengaku bersyukur bisa meraih kemenangan, meski sempat muncul anggapan seolah-olah kekuatan uang akan mampu menjadikan seseorang sebagai Bupati dan Wakil Bupati. Namun ternyata hal itu tidak terbukti.
“Banyak orang bilang seolah-olah yang menjadikan seorang calon adalah kekuatan uang, tapi ternyata tidak. Inilah kenapa saya sama Gus Hanies bersyukur, hari ini terjawab, “ ungkapnya.
Hafidz menimpali kemenangan Hafidz – Hanies merupakan kemenangan bersama, bukan hanya milik satu kelompok.
“Bukan kemenangan siapa-siapa, saya ucapkan terima kasih kepada semua yang telah berjuang tak kenal lelah, mengeluarkan tenaga dan biaya dalam memenangkan Hafidz – Hanies, “ beber Hafidz.
Sementara itu, calon Wakil Bupati terpilih, Mochamad Hanies Cholil Barro’ menangkap semangat demokrasi luar biasa di Kabupaten Rembang, karena partisipasi pemilih mencapai 87 % atau lebih tinggi 10 % dari target KPU. Kondisi ini akan disambut dengan semangat pula, untuk mewujudkan program – program Hafidz – Hanies yang sudah dijanjikan kepada masyarakat.
“Ini baru awal dari kerja kita sebenarnya, mohon do’a restu semoga kami mampu menjaga amanah dan diridhloi Allah SWT, “ timpal pria yang biasa disapa Gus Hanies ini.
Terkait perayaan kemenangan para pendukung dengan cara menyembelih kambing dan sapi, Hafidz – Hanies memastikan tidak ada instruksi apapun. Tapi semata-mata didorong oleh kerelaan para pendukung.
“Kalau saya dan Gus Hanies hanya selametan biasa. Yang nyembelih sapi di Sale, di Kragan biaya mereka sendiri. Itulah hebatnya relawan Hafidz – Hanies, tanpa kita minta, sudah rela berkorban. Saya malah enak, diundang, tinggal datang dan makan-makan, “ pungkas Hafidz tersenyum. (Musyafa Musa).
