Pancur – Sebuah bus mini rombongan peziarah mengalami kecelakaan lalu lintas, karena tidak kuat naik tanjakan di sebelah selatan Desa Trenggulunan Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, Minggu (27 September 2020) sekira pukul 12.30 Wib.
Menurut informasi yang dikumpulkan di sekitar lokasi kejadian, bus mini berasal dari rombongan santri Pondok Pesantren Darul Hasanah Demak, akan ziarah kubur ke pusara makam temannya yang meninggal dunia beberapa waktu lalu, di Desa Trenggulunan.
Rombongan terbagi dalam 3 bus mini. 1 bus berhasil masuk kampung, sedangkan bus ke-2 tidak kuat menanjak, kemudian mundur dan langsung terguling.
Muhammad Sahal, seorang warga Desa Trenggulunan, Kecamatan Pancur mengakui tanjakan masuk desa di sekitar perkebunan buah naga itu memang tergolong curam. Kebetulan sopir bus mini baru kali pertama masuk Desa Trenggulunan, sehingga tidak bisa menguasai kendaraan, manakala melintasi tanjakan tersebut.
“Kalau warga sini mungkin sudah biasa, tapi yang baru kali pertama lewat tanjakan itu, ya cukup beresiko. Apalagi muatan banyak. Ibaratnya harus ekstra waspada dan bener-bener siap dari bawah sebelum tanjakan, “ ungkapnya.
Muhammad Sahal menambahkan usai kejadian, masyarakat bahu membahu menolong korban. Perkiraan bus mini diisi 20 an orang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Sedikitnya, 5 orang mengalami luka lecet, 1 diantaranya agak parah. Kepala korban terluka, sehingga sempat dibawa ke Puskesmas Pancur, untuk menjalani perawatan.
“Infonya total penumpang 60 an, tersebar di 3 bus mini. Yang mengalami kecelakaan, kira-kira ya 20 an orang. Tadi 5 luka lecet, 1 diantaranya agak parah. Kepalanya bocor, lalu dibawa ke Puskesmas Pancur. Diinfuse sebentar, kemudian diperbolehkan pulang. Soalnya jam 4 Minggu sore ini, rombongan mau balik ke Demak, “ kata Sahal.
Selain menolong korban, masyarakat juga turut membantu mengevakuasi bus mini yang terguling. Namun karena koplingnya putus, sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan. (Musyafa Musa).