Rembang – Sekelompok pemuda di Rembang yang menjual kaos dan keuntungannya digunakan untuk pengadaan wifi gratis pembelajaran online siswa, akhirnya memilih Desa Padaran, Kecamatan Rembang, sebagai sasaran pertama.
MS Al Ayubi, pemrakarsa kegiatan, Selasa siang (18 Agustus 2020) menuturkan Desa Padaran dipilih, karena berdasarkan data Pemkab Rembang, termasuk desa merah, dilihat dari sisi angka kemiskinan.
“Biaya wifi gratis Rp 1,3 Juta, hasil keuntungan jual kaos. Kita memang prioritaskan menyasar desa merah dulu, supaya bantuan ini tepat sasaran pelajar keluarga kurang mampu. Kalau yang dibantu sudah mudah mendapatkan fasilitas internet, kan ya mubadzir, ” ungkapnya.
Setelah ada bantuan tersebut, nantinya akan dikontrol, apakah sistem berjalan lancar atau tidak.
“Biasanya kalau ada bantuan, habis itu nggak dipantau. Nah..karena saya juga tinggal di Desa Padaran, jadi lebih mudah penanganan, kalau ada gangguan, ” imbuh pria yang akrab disapa Ayub ini.
MS Al Ayubi memperkirakan wifi gratis mampu menjangkau area 1 RT. Bagi pelajar yang ingin menikmati fasilitas tersebut, mereka bisa datang ke zona wifi gratis, guna memperoleh voucher khusus pelajar. Voucher itu hanya bisa dipakai untuk menunjang belajar online dari pukul 07.00 sampai dengan 13.00 Wib.
Jika anak ingin bermain game atau di luar kepentingan belajar online, tidak akan bisa, lantaran sistemnya sudah dikondisikan.
“Semisal untuk browsing membuka materi pelajaran dan kirim materi pelajaran bisa. Tapi kalau nge game nggak bisa. Jadi wifi ini gratis, tapi terbatas, ” tandasnya.
Ayubi bersama-sama rekannya ingin mengamati perkembangan belajar online di masa pandemi Covid-19 ini. Jika kedepan masih memungkinkan, bisa saja program wifi gratis tersebut dilanjutkan ke desa merah lainnya. (Musyafa Musa).